Tampilan make up yang sempurna, pastinya sangat diinginkan. Namun, pernahkah kamu mengalami masalah pada hasil akhir dari make up yang telah diaplikasikan? Dan bagaimana caramu memilih complexion yang tepat agar hasilnya sesuai dengan keinginan?
Perjuangan kaum hawa dalam menemukan riasan wajah (dibaca: make up) yang cocok dengan kulit bisa dikatakan mudah, apabila langsung menemukan kuncinya dan bisa pula dikatakan sulit, apabila tidak bisa menemukan kuncinya.Â
Kunci pertama yang harus kamu pahami adalah memilih complexion yang tepat. Kini, complexion sudah begitu banyak hadir di pasaran, mulai dari BBÂ cream, CC cream, DD cream, cushion, foundation dan tentunya masih banyak lagi.Â
Sedangkan untuk mengoreksi tampilan dari base make up itu sendiri (menyamarkan bintik-bintik merah pada wajah, lingkaran hitam pada under eye, misalnya) kamu bisa menggunakan concealer.Â
BB cream, CC cream, DD cream dan foundation pada umumnya tampil dengan berbentuk tube. Keempat base make up ini hadir dalam bentuk liquid.Â
Pengaplikasiannya bisa menggunakan brush, sponge, ataupun langsung menggunakan jari jemari tangan. Pastikan jari jemarimu telah dibersihkan sebelum mengaplikasikan base make up pada kulit wajah.Â
Sedangkan cushion, tampilan dengan desain yang lebih lengkap, karena di dalam cushion kamu akan menemukan puff dan cermin. Bisa dikatakan, bentuk cushion hampir sama dengan compact powder.
Sebelum menemukan complexion yang tepat (dulunya), saya juga pernah merasakan daily make up yang mudah bergeser, bahkan terlihat begitu kusam setelah beberapa jam diaplikasikan pada kulit wajah.Â
Tidak bisa dipungkiri, pada awalnya, pemilihan base make up hanya didasarkan pada review dari berbagai kalangan yang mengatakan bahwa produk A, B dan C mampu memberikan hasil yang terbaik setelah aplikasikan. Tergoda? Sudah pasti. Namun ternyata, hasilnya tidak memuaskan.Â
Pesan bijak mengatakan bahwa, pengalaman mengajarkan segalanya, experience is the best teacher. Benar sekali.Â
Ketika saya salah dalam memilih complexion, saya sendiri jadi semakin memahami, apa yang menyebabkan complexion tersebut tidak memberikan hasil yang maksimal pada kulit saya.Â
Dan kenapa complexion tersebut bisa tampil oke di kulit wajah orang lain, sementara pada kulit wajah saya malah tidak mendukung. Inilah yang menjadi PR-nya.Â
Yuk, mari bahas secara bersama-sama beberapa komponen penting yang harus dipahami sebelum membeli complexion, selain dari patokan harga, apakah produk tersebut worth it untuk dibeli atau malah sebaliknya.Â
Pahami tipe kulit wajah
Poin pertama yang harus kamu pahami sebelum membeli complexion adalah tipe kulitmu sendiri. Setiap orang memiliki tipe kulit yang berbeda, tidak ada yang sama.Â
Ada yang memiliki tipe kulit normal skin yang merupakan tipe kulit yang tidak terlalu dry ataupun terlalu oily. Sederhananya, terlihat biasa-biasa saja alias normal.Â
Oily skin, merupakan tipe kulit yang cenderung berminyak. Dry skin, merupakan tipe kulit yang cenderung kering.Â
Sensitive skin, merupakan tipe kulit yang sensitif dan umumnya juga berminyak. Untuk pemilik kulit sensitif ada baiknya memilih produk yang non comedogenic. Tidak hanya itu, ada pula yang memiliki tipe kulit kombinasi.Â
Tipe kulit inilah yang akan mempermudahmu dalam memilih complexion. Yuk lanjut lagi baca poin selanjutnya, jangan di skip, ya.Â
Hasil akhir complexionÂ
Pada umumnya, berbagai macam jenis complexion yang hadir di pasaran telah memberikan keterangan pada packaging. Sepertinya halnya kata "matte ataupun dewy, misalnya".Â
Penting bagi kamu untuk memahami hal tersebut. Apa maksud dan tujuan dari kata "matte dan dewy". Karena pada umumnya, keterangan tersebut digunakan untuk mengetahui hasil akhir.Â
Misalnya, apabila kamu memiliki tipe kulit yang oily skin, ada baiknya, kamu memilih jenis base make up yang memiliki hasil akhir matte (matte finish), karena mampu menyekat minyak yang berlebih pada kulit wajah, sehingga tidak mudah bergeser.Â
Apabila kamu memilih jenis base make up yang lebih terkesan dewy (dewy finish), maka kamu akan mendapatkan tampilan make up yang cenderung terkesan lebih lembab setelah diaplikasikan. Bukan tidak mungkin bila make up mu akan mudah bergeser, nantinya.Â
Karena hasil akhir (dewy finish) tersebut lebih cocok diaplikasikan pada tipe kulit dry skin bukan oily skin, karena akan terlihat lebih glow.
Karena tipe kulit saya oily skin, untuk base make up sendiri, saya paling menyukai hasil akhir yang lebih matte. Untuk pembaca sekalian lebih suka hasil akhir yang seperti apa?Â
Pemilihan shade yang tepat
Complexion hadir dengan berbagai macam shade yang telah disesuaikan dengan jenis-jenis kulit di Tanah Air.
Salah dalam memilih shade bisa menyebabkan tampilan wajah terlihat mendempul, bahkan terlihat lebih gelap, karena pengaruh dari oksidasi itu sendiri. Sehingga tidak terkesan natural.Â
Apabila kamu ingin membeli complexion yang diproduksi oleh negeri tetangga, kamu harus mencari secara mendetail shade yang umum digunakan oleh negara tersebut, apakah cocok untuk warna kulit wajahmu, atau malah sebaliknya.Â
Cara saya memilih shade pada complexion sangatlah simpel, dengan memilih shade yang paling terang, di antara shade lain yang telah disediakan oleh produk tersebut.Â
Tujuannya untuk menghindari oksidasi dan agar kulit wajah tidak terlihat kusam. Ini versi saya. Dan syukurnya, shade paling terang pada beberapa produk yang sudah saya gunakan bisa mendukung, asalkan hasil akhirnya matte, seperti yang telah saya jelaskan pada poin kedua.Â
Tunggu dulu, cara saya di atas tidak bisa dikatakan mutlak, karena skintone (warna yang terlihat pada permukaan kulit) dan undertone (warna pada lapisan bawah kulit, bisa dilihat pada bagian nadi pergelangan tangan) setiap orang tidak ada yang sama, karena cara pemilihannya pasti akan berbeda-beda pula.Â
Skintone seperti halnya warna kulit kuning langsat, sawo matang, ataupun putih gading. Sementara undertone (cool, neutral dan warm).Â
Apabila nadi pada pergelangan tanganmu lebih dominan berwarna biru, berarti kamu pemilik cool tone dan bisa memilih produk yang berwarna pink.Â
Sedangkan bila kamu memiliki nadi berwarna dominan ungu, berarti kamu pemilik neutral tone dan apabila kamu memiliki nadi berwarna hijau, berarti kamu pemilik warm tone.Â
Namun terkadang, ada beberapa produk yang dipilih dengan shade yang lebih terang di atas warna kulitmu, hal ini dilakukan untuk menghindari oksidasi setelah beberapa jam pengaplikasian.Â
Pemilihan coverageÂ
Pada dasarnya, pemilih coverage sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan make up yang akan kamu gunakan, apakah untuk daily make up routine, atau untuk ke acara-acara formal.Â
Misalnya, untuk daily kamu bisa menggunakan sheer coverage ataupun medium coverage. Karena kedua coverage ini bisa memberikan kesan yang lebih natural dan tidak terlihat mendempul.Â
Sedangkan untuk acara formal kamu bisa memilih full coverage, karena coverage yang satu ini, bisa membantu untuk menyamarkan hingga menutupi ketidaksempurnaan yang ada di kulit wajahmu. Sehingga akan terlihat lebih flawless.Â
Pada umumnya baik sheer coverage, medium coverage ataupun full coverage, mampu membantu meningkatkan kontras warna pada kulit wajah. Asalkan, shade yang kamu pilih sudah tepat.Â
Perlu diingat, jangan mengaplikasikan base make up hingga berlayer-layer secara berlebihan, ya. Tapi sesuaikanlah dengan kegunaannya.Â
Cara PengaplikasianÂ
Poin kelima yang tidak kalah pentingnya adalah cara mengaplikasikan dari base make up itu sendiri, agar memberikan hasil akhir yang maksimal.Â
Cara pengaplikasian make up ini disesuaikan dengan daily make up routine yang biasa saya gunakan.Â
Pertama, sebelum  mengaplikasikan make up, saya selalu menggunakan skincare terlebih dahulu, seperti toner dan day cream/sunscreen.Â
Kedua, setelah toner dan day cream/sunscreen diaplikasikan, diamkan beberapa menit hingga menyerap ke lapisan kulit, lalu saya mulai mengaplikasikan cushion dengan menggunakan puff yang telah tersedia. Meskipun memiliki cermin pada cushionnya, tetap saja, saya lebih memilih menggunakan cermin yang lebih besar, hihi.Â
Ketiga, untuk pengaplikasian cushion, pastikan hanya ditepuk-tepuk secara perlahan dengan menggunakan puff. Sebagai daily make up, saya hanya menggunakan cushion sebanyak satu layer saja, agar terkesan lebih natural.Â
Keempat, untuk mengunci base make up, saya selalu menggunakan loose powder. Apabila kamu ingin menggunakan compact powder, tetap bisa atau kamu tidak ingin menggunakan powder, juga tetap bisa. It's okay.Â
Kelima, sebagai tambahan, untuk memperkuat tampilan make up, kamu bisa menambahkan blush on pada bagian pipimu, eyebrow pada bagian alismu, lipstick/lip cream pada bagian bibirmu, serta maskara dan eyeshadow pada bagian matamu.Â
Perlu diperhatikan dengan sebaik mungkin, untuk daily make up, pilihlah warna yang terkesan lebih natural, agar tampilan make up terlihat fresh dan tidak berlebihan.Â
Jangan lupa, pengaplikasian complexion tidak boleh berlayer-layer agar tidak membentuk dempul.
Perlu diingat, ketika kamu sudah bermake up, jangan lupa untuk membersihkan semua make up yang menempel di kulit wajahmu sebelum tidur.
Biasanya, untuk membersihkan make up, saya menggunakan make up remover dan micellar water. Pengaplikasiannya bisa menggunakan kapas, lakukan secara perlahan agar semua make up terangkat sempurna.Â
Setelah itu, baru deh dibersihkan dengan facial wash. Jangan tanggung, lanjut untuk skincare malam, ya.Â
Penjelasan pada artikel ini tidak harus dijadikan sebagai acuan, karena perjalanan dan pertemuan seseorang dengan complexion yang tepat pastinya akan berbeda-beda. Seperti halnya pertemuan dengan jodoh, eh...Â
Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H