Semua itu dilakukan, agar pola hidup yang kamu jalani lebih teratur, agar pola hidup yang kamu lakukan lebih terarah, karena kamu sendiri telah memiliki tujuan di dalam hidupmu.Â
Permisalan paling sederhana yang bisa diambil terkait dengan life planning, berpusat pada cerita seorang siswa yang masih mengenakan seragam putih abu-abu.Â
Disadari atau tidak, pada dasarnya, di dalam proses tersebut seorang siswa mulai belajar untuk menciptakan life planning di dalam hidupnya.Â
Pernahkah kamu mendengar perkataan temanmu, atau kamu sendiri yang mengucapkan kalimat seperti ini, "rencanamu mau ke mana setelah lulus nanti?"
Di mana pertanyaan tersebut timbul ketika kamu masih mengenakan seragam putih abu-abu, dengan gelar sebagai siswa masih kamu bawa kemana-mana.Â
Ketika mendengar pernyataan tersebut, secara spontanitas, jawaban yang hadir akan berbeda-beda. Sesuai dengan minat, keinginan, bahkan tujuan dari yang bersangkutan.Â
Ada yang berkeinginan dan berencana untuk melanjutkan pendidikan di Universitas, Politeknik, ataupun Sekolah Kedinasan.Â
Bahkan, ada yang berkeinginan untuk langsung terjun di dunia pekerjaan, dengan mengikuti serangkaian tes yang telah disediakan.Â
Dan itu semua, merupakan bagian dari life planning, karena kamu telah memiliki rencana di dalam hidupmu.Â
Kisaran tiga tahun ke depan dihitung sejak awal kamu masuk di dunia SMA, seragam kerja yang kamu kenakan, almamater yang kamu banggakan, bisa saja merupakan bagian dari life planning yang telah kamu buat di tiga tahun yang lalu.Â