Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Life Planning", Sebuah Konsep yang Matang dalam Menentukan Tujuan Hidup

21 Januari 2022   14:26 Diperbarui: 23 Januari 2022   10:35 7384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi life planning.| Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com

Life planning, sebuah kata yang berkaitan dengan tujuan di dalam hidup. Adakah rencana yang telah kamu buat untuk ke depannya? Bagaimanakah solusi terbaik agar konsisten dalam menentukan tujuan di di dalam hidup?

Kehidupan yang terjadi di dunia ini pastinya akan diisi dengan berbagai macam warna, alur cerita di di dalam hidup akan mengisi hari-hari para penghuni bumi.

Setiap insan yang hidup di planet ini pastinya dilahirkan dari berbagai generasi. Mulai dari generasi tradisionalis, generasi baby boomers, generasi X, generasi milenial, generasi Z, hingga sekarang telah menyentuh kelahiran para generasi alpha. 

Meskipun terlahir dari generasi yang berbeda-beda, namun faktanya, fase kehidupan yang akan dijalani oleh para penghuni bumi sebelum mencapai fase dewasa tetaplah sama. 

Ketika melalui setahap demi setahap fase yang dijalani, pada saat itulah, kamu sendiri akan memahami sebuah "rencana" yang akan kamu lakukan di dalam perjalanan hidupmu.

Ilustrasi life planning | sumber: seoclerk.com
Ilustrasi life planning | sumber: seoclerk.com

Sebuah keinginan di masa depan, dengan pola berpikir jangka panjang dan semua itu mengarah kepada life planning.

Life planning atau yang juga dikenal dengan rencana hidup merupakan sesuatu hal yang berkaitan dengan tujuan hidup yang akan kamu lakukan.

Sederhananya, berpusat pada lingkaran target-target yang telah kamu tentukan. Di mana target tersebut harus kamu capai sebelum tenggat waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 

Semua itu dilakukan, agar pola hidup yang kamu jalani lebih teratur, agar pola hidup yang kamu lakukan lebih terarah, karena kamu sendiri telah memiliki tujuan di dalam hidupmu. 

Permisalan paling sederhana yang bisa diambil terkait dengan life planning, berpusat pada cerita seorang siswa yang masih mengenakan seragam putih abu-abu. 

Ilustrasi siswa dan siswi di sekolah menengah atas | sumber: popmagz.com
Ilustrasi siswa dan siswi di sekolah menengah atas | sumber: popmagz.com

Disadari atau tidak, pada dasarnya, di dalam proses tersebut seorang siswa mulai belajar untuk menciptakan life planning di dalam hidupnya. 

Pernahkah kamu mendengar perkataan temanmu, atau kamu sendiri yang mengucapkan kalimat seperti ini, "rencanamu mau ke mana setelah lulus nanti?"

Di mana pertanyaan tersebut timbul ketika kamu masih mengenakan seragam putih abu-abu, dengan gelar sebagai siswa masih kamu bawa kemana-mana. 

Ketika mendengar pernyataan tersebut, secara spontanitas, jawaban yang hadir akan berbeda-beda. Sesuai dengan minat, keinginan, bahkan tujuan dari yang bersangkutan. 

Ada yang berkeinginan dan berencana untuk melanjutkan pendidikan di Universitas, Politeknik, ataupun Sekolah Kedinasan. 

Bahkan, ada yang berkeinginan untuk langsung terjun di dunia pekerjaan, dengan mengikuti serangkaian tes yang telah disediakan. 

Dan itu semua, merupakan bagian dari life planning, karena kamu telah memiliki rencana di dalam hidupmu. 

Kisaran tiga tahun ke depan dihitung sejak awal kamu masuk di dunia SMA, seragam kerja yang kamu kenakan, almamater yang kamu banggakan, bisa saja merupakan bagian dari life planning yang telah kamu buat di tiga tahun yang lalu. 

Mari dipersempit kembali pembahasan terkait life planning, namun tetap berfokus pada kisah di masa putih abu-abu. Agar konsep penjelasan yang dilakukan tetap berada di satu arah.

Ilustrasi siswa dan siswi di sekolah menengah atas | sumber: kumparan.com
Ilustrasi siswa dan siswi di sekolah menengah atas | sumber: kumparan.com

Ketika itu, kamu yang baru menginjakan kaki di bangku sekolah menengah atas, sudah memiliki planning untuk masuk ke Universitas A dan menjadi salah satu mahasiswa teknik di sana. Tekad bulatmu ini setelah lulus nanti dari bangku SMA. 

Rencana awal yang harus kamu lakukan pastinya dengan memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, agar kamu bisa mengikuti tes di universitas tersebut. 

Bahkan, kamu juga bisa mengambil kesempatan dengan meningkatkan prestasi, agar kelak di penghujung sekolah menengah atas, kamu sudah memiliki bekal untuk masuk di jalur khusus pada universitas tersebut, tanpa harus mengikuti tes terlebih dahulu. 

Semua itu kamu perkuat dengan mengikuti belajar tambahan di luar jam sekolah. Pada rencana ini, kamu bertekad untuk meningkatkan prestasi di setiap semesternya, serta meningkatkan skill yang kamu miliki. 

Tidak hanya itu, kamu juga membuat rencana untuk tetap mengikuti ekstrakurikuler yang disediakan oleh pihak sekolah, karena bagimu, inilah proses belajar untuk bersosialisasi dan bekerja sama dengan tim pada sebuah organisasi.

Agar ketika kamu menjadi salah satu bagian dari kampus A nanti, konsep pertemuan, konsep perkenalan di dalam suatu organisasi bukanlah hal yang asing lagi bagimu. 

Perlu diperhatikan, rencana masuk ke Universitas A dan menjadi mahasiswa teknik di sana tidaklah bisa kamu lakukan ketika kamu sudah berada di penghujung sekolah menengah atas, karena semua itu perlu "perencanaan yang matang", di mana akan ada bekal yang perlu kamu siapkan. 

Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk membentuk life planning yang baik di dalam hidupmu, seperti: 

Ilustrasi life planning | sumber: journal.hr
Ilustrasi life planning | sumber: journal.hr

Pertama, menyusun rencana dan target. Ini merupakan poin pertama dan paling paling utama yang harus kamu tanamkan di dalam life planning yang kamu tentukan sebelumnya. 

Perencanaan awalmu, bisa kamu mulai dengan membuat catatan yang berkaitan dengan life planning. Bisa dikatakan, ini merupakan bagian dari peta kehidupan yang kamu rencanakan sebelumnya. 

Tetap difokuskan pada ilustrasi diatas, life mapping yang kamu buat bisa menjadi life planning untuk kedepannya. 

Misalnya, kamu ingin masuk ke Universitas A dan menjadi mahasiswa teknik di sana pada angkatan tahun 2016. Peta hidupmu tentu saja harus diisi dengan rencana-rencana yang telah kamu susun untuk mewujudkan tujuanmu itu.

Mulai dari meningkatkan nilai di setiap semesternya dan tetap berada pada kisaran 3 besar. Boleh stabil, tapi tidak boleh turun dan ketika naik, harus bisa mempertahankan pada posisi yang sama. 

Masuk pada Jurusan IPA di kelas sebelas SMA, Mengikuti belajar tambahan setelah pulang sekolah, tetap mengikuti ekstrakulikuler tanpa mengabaikan tujuan utama di sekolah. 

Lulus pada Universitas A dan resmi mengenakan almamater sebagai mahasiswa teknik disana, pada angkatan tahun 2016. Misi terselesaikan. 

Nah, terlihat dengan begitu jelas bahwa kamu telah memiliki susunan rencana yang matang dalam kisaran 3 tahun kedepan. 

Dengan memiliki life planning yang diikuti dengan life mapping, kamu sendiri setidaknya sudah mengetahui step by step kedepannya yang harus kamu lakukan. Seperti halnya yang dijelaskan di atas

Kedua, fokus pada tujuan. Ini merupakan poin terpenting yang harus kamu tanamkan di dalam diri, dengan kamu berfokus pada tujuan yang telah kamu rencanakan sebelumnya, kamu sendiri telah menciptakan niat di dalam hidupmu untuk sungguh-sungguh mencapai semua rencanamu di masa depan. 

Seperti halnya yang dijelaskan pada permisalan singkat di atas, fokus tujuanmu ketika lulus dari bangku sekolah menengah atas dengan melanjutkan pendidikan di Universitas A sebagai salah satu mahasiswa teknik di sana. 

Dengan memfokuskan diri pada satu tujuan, kamu sendiri sudah bisa menyiapkan selangkah demi selangkah apa yang kamu butuhkan untuk merealisasikan semua rencana yang telah kamu buat sebelumnya. 

Ilustrasi life planning | sumber: cvmaker.ae
Ilustrasi life planning | sumber: cvmaker.ae

Ketiga, optimis. Poin yang satu ini, bisa dikatakan saling berkesinambungan dengan poin kedua. 

Ketika kamu sendiri telah membangun fokus di dalam rencana jangka panjangmu tersebut, di saat itulah, kamu sendiri harus mulai menciptakan semangat di dalam diri, dengan selalu optimis dan membuang jauh sikap pesimis yang sewaktu-waktu bisa menghampirimu.

Tidak menutup kemungkinan, bila sikap pesimis bisa saja menyapamu. Namun, sebuah perjuangan memang akan hadir di dalam proses menuju kemenangan. So, tetap semangat. 

Keempat, take action. Bisa dikatakan poin keempat ini merupakan kunci dari ketiga poin di atas. 

Ketika kamu telah berhasil menyusun rencana dan membuat target, fokus pada tujuan, selalu optimis, serta berhasil membangun komunikasi, di saat itulah kamu harus mulai bergerak. 

Melakukan apa yang telah kamu rencanakan sebelumnya, perlu action di setiap situasi tersebut, agar semuanya bisa teralisasi dengan baik. Dream, pray and action. 

Meskipun demikian, pernahkah kamu berpikir bahwa semua itu terlihat sulit dilakukan? Ya, mungkin saja. 

Namun tetap saja harus dilakukan, semuanya akan terasa lebih sulit bila kamu tidak pernah berjuang dan akan tetap terasa tidak mungkin bila kamu hanya sekedar berandai. 

Dan pada dasarnya, semuanya tidak akan sulit bila kamu melakukannya dengan ikhlas. Di mana sebuah usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Selain itu, life planning tidak hanya berfokus pada kisah di masa sekolah menengah atas saja, karena penjelasan pada artikel ini hanya digunakan untuk memfokuskan pada satu permisalan terkait life planning.

Reminder: 

Manusia memang bisa berencana dan Sang Maha Pencipta yang akan menentukannya. Sesuai ataupun tidak terkait ekspektasi dan realita yang akan terjadi, percayalah, bahwa semua itu merupakan rencana terbaik yang diberikan oleh-Nya. 

Yang terpenting, kamu selalu berusaha dengan semaksimal mungkin dan selalu berdoa kepada-Nya, bahwa apa yang terjadi itulah yang terbaik. 

Thanks for reading 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun