Dengan percaya dirinya sang adik memberikan pendapat, bahwa kakaknya memiliki sifat seperti ini dan seperti ini.
Semua itu sangat mudah disampaikannya karena sang adik telah mengenal kakaknya sejak dirinya dilahirkan, ibaratnya, pengenalan lebih mendalam telah terjadi.Â
Sang adik baru bisa menyimpulkan kakaknya memiliki sifat demikian setelah lama saling bersama, bertegur sapa dan melakukan kegiatan bersama.Â
Seperti halnya yang dialami oleh Song Zi Qi pada alur cerita pada drama di atas, meskipun julukan monster kecil tetap digunakannya untuk menyapa Ding Xian.
Namun, kesan periang dan ramah dari Ding Xian nyatanya bisa hadir setelah keduanya menjalin pertemanan di sekolah menengah atas Shenhai dalam waktu yang tidak sebentar. Itulah pentingnya mengenal lebih mendalam.Â
Ketiga, jangan hanya menilai dari tampilannya saja. Don't judge a book by its cover, kalimat yang satu ini nyatanya sudah sering wara-wiri di indra pendengaran para penduduk bumi.
Menilai seseorang juga tidak bisa dilakukan hanya sekedar melihat dari tampilan luarnya saja. Tetap di fokuskan pada alur cerita di atas, kesan pertama yang ditampilkan oleh Ding Xian memang terlihat cuek bahkan sangat keras kepala.Â
Dirinya melakukan hal demikian bukan serta merta tak ingin berteman, ataupun tak peduli dengan keadaan sekitarnya.
Namun bila dilihat jauh ke depan, Ding Xian sedang mengalami culture shock, kepindahannya di Shenhai membuatnya harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Pada awalnya, Ding Xian mengkhawatirkan masa-masa sekolahnya di Shenhai akan menyedihkan. Di mana ketakutan telah menyelimuti diri Ding Xian pada saat itu.Â
Apabila dilihat dari karakter yang ditampilkan oleh Ding Xian pada drama Secret in the Lattice, gadis remaja tersebut memiliki karakter yang tidak bisa menutupi perasaan yang sedang dialaminya. Sehingga raut wajah sedih, marah, ataupun bahagia selalu mudah terlihat.