Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "Cinderella Complex", Ketika Ketergantungan terhadap Orang Lain Telah Merajai Diri

22 Oktober 2021   20:22 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:41 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cinderella Complex | sumber: IMdB

Ilustrasi Cinderella Complex | sumber: IMdB
Ilustrasi Cinderella Complex | sumber: IMdB

Seperti halnya ilustrasi percakapan yang satu ini kakak (laki-laki) dan adik (perempuan). 

"Kak.. adik mau praktik membuat bunga dari pelepah pisang, kakak tau nggak ambilnya di mana, adik bingung mau nyari pelepah pisangnya kak?" 

"Pelepah pisangnya harus dikeringkan dulu ya dik? Seinget kakak begitu."

"Iya kak harus dijemur dulu, di mana ya nyarinya, kakak bisa bantuin adik untuk nyari pelepah pisangnya?"

"Oke, kakak tanya sama mama dulu ya, kalau nggak salah di rumahnya tante Ami ada pohon pisang dik, siapa tahu masih ada, nanti kakak ambil di sana aja."

"Oke kak..."

Dari ilustrasi singkat di atas, sudah terlihat begitu jelas bawah sang adik sangat bingung ketika diharuskan mencari pelepah pisang. 

Hingga akhirnya meminta bantuan kakaknya untuk mencarikan pelepah pisang tersebut. Tidak hanya sekali ataupun dua kali saja, namun telah berkali-kali sang adik meminta bantuan kepada kakaknya. 

Bagi adiknya, sang kakak bagaikan pahlawan di dalam hidupnya, yang selalu hadir di saat sang adik membutuhkan bantuan. Dan bisa dikatakan, ini merupakan bagian dari Cinderella Complex. 

Selain itu, ketika Cinderella Complex datang menyapa, terkadang, kaum perempuan bisa teringat akan kisahnya yang masih berada di fase kanak-kanak terdahulu dan sangat dominan membutuhkan bantuan orang lain, seperti halnya ilustrasi singkat di atas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun