Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "Cinderella Complex", Ketika Ketergantungan terhadap Orang Lain Telah Merajai Diri

22 Oktober 2021   20:22 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:41 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cinderella Complex | sumber: tagesspiegel.de

Ilustrasi Cinderella Complex | sumber: id.theasianparent.com
Ilustrasi Cinderella Complex | sumber: id.theasianparent.com

Di dunia nyata pun, kehadiran Cinderella juga menyapa para penduduk bumi dan ini dikenal dengan Cinderella Complex, yang merupakan istilah psikiatri modern. 

Di mana Cinderella Complex merupakan bagian dari istilah populer yang hadir di lingkaran hidup masyarakat dunia.

Dan sejauh ini, Cinderella Complex belum bisa dikatakan sebagai gangguan psikologis. Namun, tetap berkaitan dengan kaum perempuan.

Cinderella Complex (CC) pertama kali dicetuskan oleh Colette Dowling, seorang terapis yang berasal dari New York. 

Colette Dowling juga merupakan seorang penulis buku berjudul "The Cinderella Complex: Woman's Hidden Fear of Independence", setelah menemukan konflik mendalam yang terjadi pada kaum perempuan dan itu berhubungan dengan kemandirian. 

Dilansir dari wikipedia.org bahwa Cinderella Complex diambil dari nama tokoh kisah dongeng Cinderella (seperti yang telah digambarkan di atas). 

Ini berdasarkan pada gagasan femininitas yang digambarkan dalam kisah tersebut, dimana seorang perempuan yang cantik, anggun, sopan, penurut, pekerja keras, mandiri dan sepadan dengan para perempuan dalam masyarakat.

Akan tetapi, dirinya tidak dapat mengubah keadaan dengan tindakannya sendiri dan harus meminta tolong kepada orang lain. 

Sederhananya, ini merupakan bagian dari kaum perempuan yang memiliki kecenderungan untuk selalu bergantung pada kaum laki-laki (pada umumnya). 

Misalnya, ketika kamu (kaum perempuan) yang masih berada di fase kanak-kanak tanpa disadari lebih dominan meminta bantuan kepada orang lain, bisa dari orangtuamu, ataupun dari kakakmu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun