Sederhananya, apabila orang yang sedari awal menginginkan dirimu untuk menjadi pasangannya, sangat kecil kemungkinan (bahkan tidak mungkin) yang bersangkutan akan menceritakan tentang kehidupannya terdahulu, termasuk kisahnya dengan sang mantan pacar.
Cerita hidupnya di masa lalu, itu bukanlah urusanmu, kamu sendiri tidak perlu tahu. Tidak ada gunanya membicarakan cerita di masa lalu yang berada diluar ranahmu.
Selain itu, apabila kamu merasa curiga tentang pembicaraannya yang selalu berulang tentang mantan pacarnya, ada baiknya, kamu selidiki secara diam-diam tekait kisah cintanya terdahulu sebelum bertemu denganmu.
Apabila ada kecurigaan yang hanya merugikan, seperti halnya yang bersangkutan hanya akan menyeretmu dalam ruang rebound relationship, ada baiknya, kamu segera mengatakan goodbye.Â
Ketiga, tidak ada perkenalan secara lebih lanjut. Poin ketiga ini bagaikan kesimpulan dari poin pertama dan poin kedua.Â
Ketika kamu berhasil memperhatikan gerak-geriknya terkait prioritas dan memperhatikan pembicaraan berulang tentang mantan pacarnya terdahulu.
Seharusnya, kamu sendiri harus bisa menyimpulkan, bahwa kedekatan yang kamu jalani dengannya berada di ujung lampu merah, ya, harus berhenti.Â
Apabila kamu terus melanjutkannya dan menekan lampu hijau, bukan tidak mungkin bila akan berujung pada rebound relationship.Â
Secara logika, seseorang yang bisa dikatakan belum bisa bahkan tidak bisa move on dengan mantan pacarnya terdahulu akan sulit memfokuskan pikirannya dengan orang yang baru.Â
Semua itu dikarenakan fokus cintanya masih berpusat pada seseorang yang berada di masa lalu.Â
Boro-boro mau lanjut dan melangkah maju dari fase pendekatan, apabila yang bersangkutan masih meragukan perasaan yang melekat di dalam hatinya. Terlebih lagi, bila fase perkenalan kamu dan dirinya terlalu lama terjadi.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!