Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai "Crab Mentality", Ketika Perasaan Iri Telah Merajai Diri, Berikut 3 Solusi Menghadapinya

22 September 2021   18:51 Diperbarui: 28 September 2021   22:26 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi crab mentality.| Sumber: Prostock Studio via parapuan.co

Crab mentality, salah satu sikap yang cenderung negatif, karena telah berhasil merajai diri dengan perasaan iri. Baikkah sikap demikian bersarang menguasai diri tanpa adanya sebuah solusi? 

Ketika mendengar kata "crab" (dibaca: kepiting), pada umumnya kamu akan langsung tertuju pada hewan kecil pemilik capit yang kuat.

Dan lebih dominan hidup di dunia laut yang luas, apabila telah diolah crab yang satu ini begitu lezat sesaat menyentuh lidah para penikmatnya. 

Sedangkan bagi para pecinta serial kartun Spongebob Squarepants yang tinggal di dunia bikin bottom, crab yang satu ini begitu terkenal sebagai pemilik restoran crusty crab. 

Dengan nama panjang Eugene Harold Krabs atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mr. Krabs. Crab yang satu ini begitu mencintai uang, namun terkesan kikir. Slogan yang digunakannya selalu identik dengan kata "uang, uang, uang, dan uang". 

Mr. Krabs, tidak ingin memberikan satu sen pun, meskipun terkenal sebagai orang yang kaya di bikin bottom, dan musuh bebuyutannya adalah Plankton, sang pencuri resep krabby patty. 

Namun ternyata, ketenaran crab tidak hanya sebatas di dunia laut maupun dunia bikini bottom saja. 

Ilustrasi crab mentality | sumber: jamalashley.wordpress.com
Ilustrasi crab mentality | sumber: jamalashley.wordpress.com

Ketenaran crab pun bisa merajai planet bumi, dan crab yang satu ini dikenal dengan istilah crab mentality, yang bisa menyerang para penduduk planet ini (tidak semuanya). 

Dilansir dari psychology today bahwa crab mentality merupakan analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. 

Crab mentality bisa berujung pada persaingan tidak sehat, yang apabila dibiarkan terus menerus merasuki pikiran dapat memberikan dampak yang tidak baik, dan cenderung ke arah negatif.

Ilustrasi crab mentality | sumber: djarumbeasiswaplus.org
Ilustrasi crab mentality | sumber: djarumbeasiswaplus.org

Pernahkah kamu melihat sekumpulan kepiting di dalam suatu ember yang terlihat begitu menyesakan? Seketika itu, ada seekor kepiting yang memanjat dinding ember dan berusaha naik agar bisa keluar dari ember tersebut. 

Namun, ada kepiting lain yang akhirnya mengeluarkan capitnya hingga menarik kembali kepiting tersebut agar masuk ke dalam ember. 

Bisa jadi, tindakan dari salah satu kepiting tersebut agar temannya tidak menjadi santapan sesaat keluar dari ember. Inilah yang menganalogikan sifat dari crab mentality, namun sifat yang digambarkan cenderung lebih egois. 

Ilustrasi crab mentality | sumber: tipspengembangandiri.com
Ilustrasi crab mentality | sumber: tipspengembangandiri.com

Sederhananya, crab mentality tidak ingin melihat orang lain sukses, misalnya. Seperti pola pikir tidak sehat yang satu ini, "bila aku tidak bisa mendapatkan promosi dalam waktu dekat ini, jangan harap kamu bisa mendapatkanya Laura."

Bisik Maselia di dalam hatinya, ketika melihat Laura sedang sibuk menyusun laporan yang akan dipresentasikannya dalam waktu dekat ini. 

Secara tidak langsung, Maselia tidak ingin melihat Laura mendapatkan promosi, dirinya tidak ingin melihat Laura menggenggam kesuksesan, apabila dirinya (Maselia) tidak bisa mendapatkan hal yang sama. 

Bagaikan capit tajam dan kuat yang dimiliki oleh Maselia untuk menjatuhkan Laura yang sedang merangkak naik ke panggung kesuksesan. Maselia selalu memegang prinsip, bahwa solidaritas diantara teman harus terikat kuat. 

Ibaratnya, apabila Laura berhasil, dirinya pun harus berhasil, dan apabila dirinya gagal, Laura pun harus gagal. Namun, konsep yang diciptakan oleh Maselia ini bisa dikatakan berada di jalur yang salah. 

Solidaritas diantara teman tidak mengharuskan kamu sama persis dengan dirinya dan tidak pula mengharuskan kamu berpijak pada titik yang sama pula, karena setiap insan di muka bumi ini memiliki jalan hidupnya masing-masing.

Hidupmu indah apabila kamu mampu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. 

Berikut, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari diri terjebak di dalam lingkaran crab mentality, seperti:

Ilustrasi crab mentality | sumber: hellosehat.com
Ilustrasi crab mentality | sumber: hellosehat.com

Pertama, hilangkanlah sikap iri di dalam hidup. Sikap yang satu ini nyatanya tidak perlu kamu ciptakan di dalam diri. 

Di mana kamu sebagai pemerannya kurang senang melihat kelebihan yang dimiliki orang lain, termasuk kesuksesaan yang didapatkannya.

Seperti halnya yang dijelaskan pada ilustrasi di atas, Maselia tidak ingin melihat Laura mendapatkan sebuah promosi. Dimana promosi tersebut bisa menjadi jembatan bagi Laura menuju panggung kesuksesan di dalam kariernya. 

"Bila aku tidak bisa mendapatkan promosi dalam waktu dekat ini, jangan harap kamu bisa mendapatkanya Laura", bisik Maselia.

Pada dasarnya, sikap iri harus bisa dihilangkan di dalam diri, agar kamu mampu berpikir secara jernih terkait hidupmu sendiri tanpa harus menjatuhkan orang lain.

Membiarkan sikap iri secara terus menerus di dalam diri dapat merusak hatimu, karena selalu menanamkan sikap ketidaksenangan terhadap pencapaian orang lain. 

Ilustrasi crab mentality | sumber: gkdi.org
Ilustrasi crab mentality | sumber: gkdi.org

Kedua, memperbanyak introspeksi diri. Poin kedua ini merupakan kelanjutan dari poin pertama, di mana keduanya saling berkesinambungan membentuk satu kesatuan yang utuh.

Ketika kamu berhasil menghilangkan sifat iri kepada orang lain, secara tidak langsung kamu sendiri akan mulai mengintrospeksi diri. 

Kamu bisa memulai instropeksi diri dengan cara yang lebih sederhana, tetap difokuskan pada ilustrasi di atas. 

Apabila Maselia memiliki pemikiran yang jernih dan mampu mengintrospeksi diri dengan baik, seharusnya, Maselia tidak perlu menciptakan kata iri kepada Laura. 

Bila Maselia mampu melihat bagian positifnya, seharusnya, Maselia bisa belajar dari kesuksesan Laura. 

Mulai dari melihat kinerja Laura, hingga melakukan pengamatan terhadap gaya bekerjanya, ini serta merta dilakukan sebagai jalan motivasi untuk mendapatkan kesuksesan yang sama tanpa harus menjatuhkan orang lain. 

Dan bukan pula dipraktikkan layaknya copycat (di-copy lalu di-paste, untuk lebih lanjutnya bisa dibaca di sini) yang dengan mudahnya melakukan tindakan yang sama tanpa ada unsur pembeda. 

Konsepnya tidaklah demikian, karena introspeksi yang kamu lakukan lebih cenderung memperbaiki diri ke arah yang lebih baik lagi, dengan bantuan objek sasaran yang kamu tunjuk sebagai acuan utamanya.

Ketiga, setiap insan di dunia ini mempunyai porsinya masing-masing. Bila diperhatikan secara kasat mata, porsi yang dimiliki oleh seseorang yang satu dengan yang lainnya akan cenderung berbeda. 

Misalnya, A dan B memiliki jabatan yang sama di dalam suatu perusahaan. Namun, porsi hidup yang dijalani oleh A dan B cenderung berbeda. 

Sebelum A dan B berada di level tersebut, jalan kesuksesan yang mereka dapatkan bisa dikatakan juga berbeda (ya memang berbeda).

A mendapatkan promosi ketika baru satu tahun resmi bergabung di perusahaan tersebut. Sedangkan B mendapatkan promosi untuk di level yang sama dengan A ketika dirinya telah bekerja lebih dari 5 tahun.

Dari permisalan tersebut, sudah terlihat secara jelas bahwa porsi hidup yang dijalani oleh keduanya (A dan B) sangat berbeda, terkhusus pada keberhasilan yang mereka dapatkan. 

Mendapati permisalan tersebut, seharusnya, Maselia mampu memahami konsep yang ada terkait porsi hidup yang dijalaninya dengan Laura. 

Apabila Maselia tidak menciptakan crab mentality di dalam hidupnya, Maselia bisa menjadikan kesuksesan yang diperoleh Laura sebagai jalan motivasi untuknya.

Bukan membenci keadaan dengan mengutuk Laura tidak boleh mendapatkan kesuksesan, apabila dirinya tidak bisa mendapatkan hal yang sama. 

Maselia sendiri harus memahami, bahwa kesuksesan yang didapatkan oleh setiap insan di planet bumi ini memiliki polanya masing-masing. Ibaratnya, tidak harus terjadi secara bersamaan.

Itulah sebabnya, kamu sendiri harus mampu menanamkan sebuah prinsip di dalam hidup, bahwasanya apa yang menjadi takdirmu tidak akan pernah melewatkanmu, dan apa yang menjadi milikmu tidak akan pernah meninggalkanmu...

Baja juga: Duck Syndrome

Catatan:

Apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas. Itu hanyalah kebetulan semata. Ilustrasi di atas hanya digunakan untuk memfokuskan pada satu permisalan saja.

Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam penulisan artikel ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun