Crab mentality bisa berujung pada persaingan tidak sehat, yang apabila dibiarkan terus menerus merasuki pikiran dapat memberikan dampak yang tidak baik, dan cenderung ke arah negatif.
Pernahkah kamu melihat sekumpulan kepiting di dalam suatu ember yang terlihat begitu menyesakan? Seketika itu, ada seekor kepiting yang memanjat dinding ember dan berusaha naik agar bisa keluar dari ember tersebut.Â
Namun, ada kepiting lain yang akhirnya mengeluarkan capitnya hingga menarik kembali kepiting tersebut agar masuk ke dalam ember.Â
Bisa jadi, tindakan dari salah satu kepiting tersebut agar temannya tidak menjadi santapan sesaat keluar dari ember. Inilah yang menganalogikan sifat dari crab mentality, namun sifat yang digambarkan cenderung lebih egois.Â
Sederhananya, crab mentality tidak ingin melihat orang lain sukses, misalnya. Seperti pola pikir tidak sehat yang satu ini, "bila aku tidak bisa mendapatkan promosi dalam waktu dekat ini, jangan harap kamu bisa mendapatkanya Laura."
Bisik Maselia di dalam hatinya, ketika melihat Laura sedang sibuk menyusun laporan yang akan dipresentasikannya dalam waktu dekat ini.Â
Secara tidak langsung, Maselia tidak ingin melihat Laura mendapatkan promosi, dirinya tidak ingin melihat Laura menggenggam kesuksesan, apabila dirinya (Maselia) tidak bisa mendapatkan hal yang sama.Â
Bagaikan capit tajam dan kuat yang dimiliki oleh Maselia untuk menjatuhkan Laura yang sedang merangkak naik ke panggung kesuksesan. Maselia selalu memegang prinsip, bahwa solidaritas diantara teman harus terikat kuat.Â
Ibaratnya, apabila Laura berhasil, dirinya pun harus berhasil, dan apabila dirinya gagal, Laura pun harus gagal. Namun, konsep yang diciptakan oleh Maselia ini bisa dikatakan berada di jalur yang salah.Â