Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena "Doorway Effect" Ketika Seseorang Mendadak Lupa, Berikut 3 Solusi untuk Menetralisirnya

21 Agustus 2021   11:57 Diperbarui: 24 Mei 2022   09:52 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doorway Effect, salah satu fenomena yang sering dialami oleh para penduduk bumi, di mana yang bersangkutan, bisa mendadak lupa ingin mengatakan atau melakukan apa ketika sampai di tempat tujuan

Di planet bumi tempat seluruh makhluk hidup berpijak ini, terkhusus untuk manusia tentunya akan mengalami yang namanya pertemuan serta perjumpaan. 

Ketika telah saling berjumpa, tidak jarang, diisi dengan sebuah obrolan, apapun itu, selalu bisa dijadikan sebuah bahan pembicaraan untuk saling menyapa. 

Namun pernahkah kamu, tiba-tiba lupa ingin mengatakan sesuatu kepada orang lain, sebuah kalimat, sebuah rangkaian kata dalam bentuk ucapan yang ingin kamu sampaikan tiba-tiba menghilang dari ingatan, seperti: 

"Gue tadi mau ngomong apa ya, Sil..."

"Gue ke ruangan lo sekarang niatnya mau nanya apa ya Sil, tapi kok malah jadi lupa kayak gini..."

"Gue ke sini sebenarnya mau ngambil apa ya Sil, astaga seketika itu otak gue malah ngeblank..."

Tiga kalimat di atas, merupakan salah satu contoh dari pernyataan yang sering diucapkan oleh seseorang ketika dirinya lupa ingin menyampaikan sesuatu hal

Fenomena lupa secara mendadak seperti halnya tiga contoh kalimat di atas, dikenal dengan istilah doorway effect. 

Dilansir dari hallosehat.com bahwa doorway effect merupakan fenomena lupa saat ingin berbicara cenderung terjadi ketika seseorang masuk, atau keluar (berpindah ruangan) melewati pintu. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, yang diterbitkan dalam "Quarterly Journal of Experimental Psychology" pada tahun 2011 silam, bahwa pintu alias doorway itu sendiri digambarkan sebagai "batas acara" yang bisa memisahkan antara aktivitas sebelumnya dan sesudahnya. 

Salah satu studi yang dilakukan oleh University of Notre Dame dan dipimpin oleh Profesor Gabriel Radvansky telah menjelaskan bahwa, fenomena sering lupa ingin membicarakan sesuatu hal bahwa doorway effect adalah penyebabnya.

Pada umumnya, fenomena tersebut sering terjadi dan menyapa para penduduk bumi, ketika yang bersangkutan malah lupa ingin mengatakan/melakukan apa setelah sampai di tempat tujuan.

Ilustrasi doorway effect | sumber: sciencealert.com
Ilustrasi doorway effect | sumber: sciencealert.com

Berikut, beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menetralisir doorway effect yang bisa kamu terapkan, seperti:

Pertama, pahami diri sendiri. Ini merupakan hal utama yang harus diperhatikan, agar doorway effect bisa lebih dinetralisir. 

Sederhananya, ketika kamu menyadari bahwa kamu merupakan tipikal orang yang terkadang sering lupa, tentu saja, kamu akan menyiapkan berbagai macam solusi untuk mengatasinya. 

Selain itu, kamu akan menjadi lebih fokus karena menyadari bahwa dirimu termasuk seseorang yang bisa mendadak lupa, dan doorway effect bisa lebih ternetralisir bila kamu sedari awal telah menyadarinya. 

Kedua, buatlah catatan khusus. Setelah langkah pertama tertanam di dalam diri, tentunya kamu mulai bisa mengatasinya dengan membuat sebuah catatan.

Seperti yang dijelaskan pada pernyataan poin kedua, "Gue ke ruangan lo sekarang niatnya mau nanya apa ya Sil, tapi kok malah jadi lupa kayak gini..."

Dari ilustrasi tersebut, sudah terlihat secara jelas bahwa yang bersangkutan tidaklah satu ruangan dengan temannya, taruhlah, fokus ruangan yang ada di sebuah perkantoran. 

Sehingga ruang kerja keduanya dipisahkan melalui sebuah sekat antar ruangan yang berbeda-beda.

Nah, apabila kamu telah menyadari bahwa dirimu sering lupa ingin mengatakan apa ketika sampai di tempat tujuan, kamu mulai bisa membuat catatan kecil. 

Secara otomatis, kamu sendiri akan terbantu apabila lupa ingin mengatakan sesuatu hal melalui catatan yang telah kamu sediakan sebelumnya. 

Ketiga, mintalah bantuan orang di sekitar kamu untuk mengingatnya. Poin ketiga ini masih berkaitan dengan poin kedua. 

Seperti yang telah disampaikan pada pernyataan ilustrasi kedua, "Gue ke ruangan lo sekarang niatnya mau nanya apa ya Sil, tapi kok malah jadi lupa kayak gini..."

Ketika kamu menyatakan hal demikian, kamu bisa meminta lawan bicaramu memancing sesuatu hal yang berkaitan dengan apa yang ingin kamu sampaikan. 

Misalnya, sebelum kamu pergi ke ruangan kerja temanmu, kamu sebenarnya ingin meminta seluruh data laporan tagihan yang telah masuk di bulan ini, sebelum closing di tanggal 25. 

Ketika sampai di ruang kerja temanmu, kamu malah lupa ingin menanyakan apa, di saat itulah, kamu bisa meminta temanmu dengan cara memancingnya melalui job desk.

Pada dasarnya, setiap karyawan mempunyai job desk-nya masing-masing, tinggal kamu minta temanmu saja untuk menyebutkan satu persatu job desk-nya.

Ketika kamu mendengar kalimat "data laporan tagihan" dari ucapan rekan kerjamu. Nah, di saat itulah kamu akan teringat kembali. 

Dengan demikian, fenomena doorway effect yang mendadakan datang bisa lebih ternetralisir. 

Tiga solusi di atas masih sebagian kecil dari sekian banyak solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi doorway effect.

Catatan:

Pada dasarnya, kehadiran dari doorway effect bisa juga disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Selain itu, kamu juga tidak bisa sembarangan dalam memberikan self diagnose. Apabila merasakan sesuatu hal yang "kurang baik" pada diri, ada baiknya berkonsultasi kepada ahlinya.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini. 

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun