Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Toxic People", Penyerangan dalam Bentuk "Toxic Positivity"

14 Agustus 2021   19:23 Diperbarui: 15 Agustus 2021   06:24 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laura seakan-akan memberikan support kepada Michelle untuk terus berpikir positif, namun semua itu tidaklah diharapkan oleh Michelle. 

Michelle ingin semua problem yang dihadapinya mampu terselesaikan sedikit demi sedikit, bukan malah menambah masalah dipikirannya terkait semua pernyataan Laura yang ternilai toxic. 

Dari cerita Michelle dan Laura, berikut beberapa langkah untuk menghindari para pelaku toxic yang bisa menguras pikiran serta energi, seperti:

Ilustrasi toxic people dalam bentuk penyerangan toxic positivity | sumber: fimela.com
Ilustrasi toxic people dalam bentuk penyerangan toxic positivity | sumber: fimela.com

Pertama, jangan sembarangan dalam mencurahkan isi hati. Ini merupakan hal pertama yang harus tertanam di dalam diri. 

Dengan menceritakan apa yang dialami kepada orang lain, terlebih lagi bila kamu hanya sebatas teman, kamu sendiri tidak bisa menjamin bahwa cerita yang kamu sampaikan akan baik-baik saja. 

Bisa jadi, cerita tersebut akan bocor dan mengalir deras dari satu telinga ke telinga yang lain, seperti yang dialami oleh Michelle pada ilustrasi di atas. 

Maka dari itu, problem yang kamu hadapi harus disampaikan dan diceritakan kepada orang tepat, semua itu demi kebaikan dirimu. 

Kedua, cintai dirimu sendiri. Ketika kamu mengetahui bila teman yang kamu anggap sangat dekat mampu menghasilkan racun (toxic), alangkah baiknya, kamu memberikan jarak kepada yang bersangkutan.

Memberikan jarak hanya sebagai pemisah dan pembatas, bukan berarti kamu harus memusuhinya. 

Dengan kamu memberikan jarak dan tidak memberikan ruang kepada seseorang yang terkenal toxic, kamu sendiri telah menyelamatkan hati serta pikiran dari hal yang bersifat negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun