(Kalimat pada ilustrasi di atas, disampaikan oleh seorang laki-laki kepada seorang perempuan pada sebuah pesan singkat)
Satu kalimat di atas, dirangkai dalam 6 kata dan diisi dengan 35 huruf beserta tanda baca ini telah menimbulkan 3 persepsi, pertama kode, kedua ambigu dan ketiga membingungkan.
Kode, terkait pada kalimat tersebut terletak pada bagian akhir "menggenggam tangan ayahmu", di mana kalimat ini menjurus pada makna akad pernikahan (pada umumnya).
Ambigu, yang dihasil dari kalimat tersebut adalah dengan menimbulkan dua persepsi, yakni menggenggam tangan dalam makna mempererat silaturahmi alias berjabat tangan, serta menggenggam tangan dalam rujukan sebuah pelaksanaan akad (seperti yang telah dijelaskan pada kode).
Selanjutnya membingungkan, karena tidak adanya tindakan selanjutnya seperti membuktikan perkataannya tersebut. Apakah memang ingin berkenalan secara serius, atau hanya sekedar pengombalan semata.Â
Bila kasusnya sedemikian rupa, sangat wajar bila objek sasaran yang mendapatkan kalimat tersebut akan mudah sekali terbawa akan perasaannya
Itu baru satu kalimat, bagaimana bila komunikasi tersebut dilakukan terus menerus? Bukan tidak mungkin, bila lawan bicaranya ketika berkomunikasi akan mudah terbawa perasaan.Â
Maka dari itu, ketika hanya sebatas berkomunikasi melalui media komunikasi, bentengilah diri agar tidak mudah terbawa perasaan.
Berikut cara yang bisa dilakukan, seperti:Â
Pertama, jangan mudah percaya bila hanya sebatas rangkaian indah melalui sebuah pesan. Hanya sebatas rangkaian kata tanpa sebuah tindakan itu sama saja dengan percuma.