Namun bila sebaliknya, kecil kemungkinan Carissa akan memahami. Jangan salahkan Carissa bila suatu saat nanti dirinya akan memposting kegembiraan bersama orang lain di media sosial, karena Gabriel sendiri tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.Â
Maka dari itu, sangat wajar bila sebagian besar penduduk dunia nyata tidak bisa memahami sebuah kode yang hadir di dunia maya.Â
Terlebih lagi di dalam urusan percintaan, salah dalam menanggapi bisa berakibat pada kebaperan yang tidak berarti.
Lebih baik mengungkapkan perasaan secara nyata kepada objek sasaran yang dituju, daripada memberikan sebuah kode yang tidak jelas maksud dan tujuannya apabila dilihat oleh yang bersangkutan.Â
Tidak masalah bila harus mengungkapkan perasaan terlebih dahulu melalui perantara dunia maya, asalkan, kepastian di dunia nyata juga disampaikan dengan bijak.Â
Agar kepastian yang nyata lebih cepat terbukti, daripada terlalu lama berandai-andai dengan sebuah perandaian.
Lebih parahnya, bila kode tersebut salah sasaran dan dirasakan oleh orang yang bukan menjadi tujuan kita. Kalau sudah seperti ini kan repot jadinya...
Catatan:
Apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas, itu hanyalah kebetulan semata. Ilustrasi di atas hanya digunakan untuk menfokuskan pada satu kasus saja.Â
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H