Pada generasi lampau, komunikasi dalam bentuk rangkaian kata tentunya masih menggunakan surat (meskipun demikian, surat tetap dipakai hingga sekarang). Bahkan, pengiriman surat ini juga menggunakan perantara seekor burung.Â
Dimana burung tersebut membawakan surat hingga sampai di tujuan, terlebih lagi bila sang kekasih berada nan jauh disana. Istilah kerennya sedang LDR (Long Distance Relationship).
Sehingga sangat wajar bila pesan yang dikirimkan tersebut akan lama sampai di penerima, dan surat balasan dari pesan tersebut juga akan lama sampai ke pengirim.Â
Hal seperti ini sangat wajar bila terjadi, mengingat jarak yang jauh, serta perantara pengiriman surat itu sendiri. Demi menerima kabar dari yang terkasih.Â
Begitu besar pengorbanan yang dilakukan agar tetap bisa terus berkomunikasi. Salah satunya dengan berkirim dan berbalas surat (pada masa itu).Â
Namun apa jadinya, bila pesan yang dikirimkan dalam bentuk teks di era digital seperti sekarang ini malah tertunda.Â
Alias, pesan yang sudah terkirim ke penerima tak kunjung mendapatkan balasan. Bila pun dibalas, itu sudah melebihi batas maksimal dari seharusnya, yakni 1 kali 24 jam.Â
Sepertinya, dunia penerima pesan tersebut sangat sibuk sekali tanpa adanya jeda, dalam kurun waktu di bawah 1 kali 24 jam dirinya tak mampu membalas pesan.Â
Entah apa yang dilakukan oleh para penerimanya, kenapa dirinya menarik ulur panjang pesan tersebut. Tindakan demikian dikenal dengan istilah cricketing.