Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan kenapa menjadi seorang flexter tidaklah baik dilakukan:Â
Pertama, menunjukkan perilaku sombong
Bila diperhatikan secara seksama, para pelaku flexting sangat dominan "menunjukkan" semua pencapaian yang dimilikinya. Seperti halnya Andi pada ilustrasi di atas.Â
Dimana Andi memberitahukan semua pencapaiannya, termasuk aset dan penghasilannya kepada Lisa.Â
Sudah terlihat secara jelas bahwa dirinya telah menunjukkan sikap yang sombong, karena "terlalu" membanggakan apa yang dimilikinya. Sikap seperti ini nyatanya tidaklah baik.Â
Tidak ada gunanya menyombongkan diri dihadapan orang lain, karena bisa jadi lawan bicara kita merupakan seseorang dengan pencapaian yang lebih baik.
Kedua, haus akan pujian
Sudah terlihat secara jelas, ketika seorang flexter memberitahukan segala macam pencapaian yang dimilikinya, bukan tidak mungkin bila dirinya sangat haus akan pujian.
Ketika poin pertama telah terealisasi (menyombongkan diri) yang bersangkutan pasti sangat ingin mendapatkan feedback dari semua itu.
Seperti halnya pada ilustrasi di atas, dimana "Andi sangat berharap agar Lisa terkesan dengan apa yang telah dicapainya".Â
Menginginkan sebuah pujian tidak ada salahnya, akan tetapi, suatu pujian akan memiliki makna yang jauh lebih baik bila ditempatkan pada posisi yang benar, bukan pada ilustrasi di atas.Â