Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan memberikannya contoh yang baik terhadap ibadah puasa.Â
Mulai dari melaksanakan ibadah sahur, hingga menahan lapar dan haus, sebelum akhirnya berbuka puasa.
Di dalam proses ini, kita tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, akan tetapi, kita juga harus bisa memberikan contoh makna sesungguhnya dari puasa itu sendiri. Terlebih lagi di bulan yang penuh dengan keberkahan ini.
Kita semua tahu, bahwa selama berpuasa kita harus mampu menahan amarah, selalu bersabar, hingga tidak mudah tergoda akan berbagai macam perilaku yang tidak baik, sehingga mampu membatalkan niat berpuasa kita.Â
Tidak hanya itu saja, selama proses ini kita harus mampu memberikan contoh yang baik. Mana yang harus dilakukannya dan mana yang sebaliknya. Agar pekerjaannya lebih dominan dan berfokus pada satu arah.Â
Kedua, ajarkan untuk terus berlatih
Ala bisa karena terbiasa, kalimat yang satu ini memang sangat cocok disematkan kepada setiap muslim di seluruh dunia, terkhusus berpuasa.Â
Bila telah terbiasa, tentu saja dirinya "mampu" melaksanakan ibadah puasa wajib tanpa harus merasa "terpaksa".
Dirinya akan memahami bahwa ibadah wajib yang satu ini memang sangat mulia dan dikerjakan atas niat karena-Nya.Â
Selama proses pelatihan ini jangan dilakukan secara memaksa, terlebih lagi dengan berbagai macam target, karena anak kecil tidak bisa kita paksakan.Â
Mulai dari usianya yang masih terbilang kecil hingga daya dukung terhadap tubuhnya juga bisa mempengaruhi.Â