Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Dimana semua umat muslim di seluruh dunia ini menjalankan ibadah puasa wajib, alias harus dilaksanakan tanpa tapi.Â
Seseorang dikatakan "wajib" untuk berpuasa apabila dirinya merupakan seorang muslim, telah baligh, memiliki akal, sehat serta mampu melaksanakannya.Â
Pengenalan ibadah puasa tentunya dilakukan sejak dini kepada anak-anak, agar apa yang mereka pelajari dan pahami selama masih kecil akan terus dijalaninya hingga akhir hayat.Â
Seperti halnya pepatah yang sangat legendaris ini dan kita semua, tidak akan asing lagi dengan pepatah yang satu ini.Â
Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas air.
Sudah terlihat secara jelas, bahwa ketika belajar sejak kecil, ilmu yang akan kita peroleh akan terukir secara permanen.Â
Sederhananya, ketika masih kecil, pikiran dari seorang anak kecil masih terbilang murni dan belum terkontaminasi dari berbagai macam pikiran yang sering berkeliaran menghiasi isi kepala.Â
Sehingga apa yang dikerjakannya, dipelajarinya, hingga diambil hikmahnya akan terus terkenang.Â
Begitu pula dengan melaksanakan ibadah puasa yang sejak dini "harus" diajarkan kepada anak-anak. Berikut tips sederhana memberikan pelajaran berharga kepada anak-anak yang bisa diterapkan oleh semua orang.Â
Pertama, memberikan contohÂ
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan memberikannya contoh yang baik terhadap ibadah puasa.Â
Mulai dari melaksanakan ibadah sahur, hingga menahan lapar dan haus, sebelum akhirnya berbuka puasa.
Di dalam proses ini, kita tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, akan tetapi, kita juga harus bisa memberikan contoh makna sesungguhnya dari puasa itu sendiri. Terlebih lagi di bulan yang penuh dengan keberkahan ini.
Kita semua tahu, bahwa selama berpuasa kita harus mampu menahan amarah, selalu bersabar, hingga tidak mudah tergoda akan berbagai macam perilaku yang tidak baik, sehingga mampu membatalkan niat berpuasa kita.Â
Tidak hanya itu saja, selama proses ini kita harus mampu memberikan contoh yang baik. Mana yang harus dilakukannya dan mana yang sebaliknya. Agar pekerjaannya lebih dominan dan berfokus pada satu arah.Â
Kedua, ajarkan untuk terus berlatih
Ala bisa karena terbiasa, kalimat yang satu ini memang sangat cocok disematkan kepada setiap muslim di seluruh dunia, terkhusus berpuasa.Â
Bila telah terbiasa, tentu saja dirinya "mampu" melaksanakan ibadah puasa wajib tanpa harus merasa "terpaksa".
Dirinya akan memahami bahwa ibadah wajib yang satu ini memang sangat mulia dan dikerjakan atas niat karena-Nya.Â
Selama proses pelatihan ini jangan dilakukan secara memaksa, terlebih lagi dengan berbagai macam target, karena anak kecil tidak bisa kita paksakan.Â
Mulai dari usianya yang masih terbilang kecil hingga daya dukung terhadap tubuhnya juga bisa mempengaruhi.Â
Ketiga, berilah hadiah
Setelah poin pertama dan kedua kita terapkan dan dijalani. Langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikannya hadiah, karena telah berhasil melaksanakan ibadah puasa.Â
Pada umumnya, semua orang yang memperoleh hadiah dan menerima hadiah akan merasa senang. Tidak jarang, sebagian besar hadiah mampu menjadikan simbol bahwa mereka adalah "spesial dan berharga".Â
Terlebih lagi bila ibadah puasa tersebut telah berhasil di jalaninnya satu bulan penuh. Serta berikanlah pujian kepada dirinya.Â
Selain itu, dalam memberikan hadiah tidak harus barang yang mewah dan mahal. Namun berikanlah hadiah yang memiliki manfaat serta nilai guna yang tinggi.Â
Hal ini dilakukan agar hadiah yang kita berikan mampu memiliki kenangan yang berarti dan tidak akan pernah terlupakan.Â
Ketiga cara mengajarkan anak-anak untuk beribadah puasa di atas, masih sebagian kecil dari sekian banyak tips serta trik yang bisa kita lakukan.
Jangan lupa, berikanlah penjelasan secara sederhana, runtut dan mudah dipahami oleh objek yang menjadi sasaran kita (anak-anak).Â
Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan 1442 Hijriah
Tetap semangat semuanya!
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H