Secara tidak langsung kita telah memegang kas sebesar satu setengah juta rupiah. Dengan seperti ini, kita telah memiliki ketentuan, bahwa pembelian kebutuhan tidak boleh lebih dari estimasi pengeluaran yang telah ditetapkan.Â
Paling tidak, estimasi yang ada balance dengan pengeluaran yang terjadi. Sehingga tidak akan menimbulkan minus.
Lebih baik lagi, bila pengeluaran tersebut tidak melebihi estimasi, sehingga sisanya bisa untuk disimpan.Â
4. Jangan terpengaruh diskon
Selanjutnya adalah, menghindari diskon yang siap datang menghampiri di bulan Ramadan ini. Biasanya, diskon besar-besaran yang hadir selalu mampu menggoda keimanan bagi yang tidak kuat.
Disinilah, seseorang mampu menjadi shopaholic secepat kilat, dengan dalih, mumpung lagi diskon. Terlebih lagi barang yang dibelinya tersebut tidak masuk ke dalam daftar kebutuhan serta estimasi pengeluaran.
Logikanya begini, mau diskon sebesar apapun bila kita tidak "membutuhkan" barang tersebut, ada baiknya "jangan dibeli".Â
Membeli sama dengan mengeluarkan uang. Setelah uang keluar, secara otomatis akan tergantikan dengan sebuah barang.
Barang tersebut bisa sangat berharga apabila mampu digunakan dan dimanfaatkan. Namun bila hanya sekedar di pajang di dalam lemari, secara tidak langsung kita telah memberikan cap "tidak berguna" kepada barang tersebut.
Karena nyatanya, barang yang kita beli itu tidaklah digunakan sama sekali. Alhasil, pemborosan berkala akan terjadi, uang terbuang secara percuma dan barang tersebut tidak mampu dimanfaatkan.Â