Ternyata dan ternyata, kerinduan yang selalu ditunggu ketika bulan Ramadan ini juga bisa hadir dari makanan khas yang dimiliki oleh suatu daerah (kuliner).
Salah satu makanan khas yang paling ditunggu di bulan Ramadan ini adalah Roti Koing.Â
Mungkin, sebagian dari kalian akan bertanya-tanya, apa spesialnya roti? Kan setiap hari bisa dengan mudahnya ditemui dan setiap hari pula sangat mudah untuk dikonsumsi.
Memang, tidak ada yang salah dengan persepsi tersebut, namun, roti koing sangat berbeda bila dibandingkan dengan roti-roti lain pada umumnya.
Lebih uniknya lagi, roti mungil ini sangat dominan dijumpai ketika Bulan Suci Ramadan saja, bagaikan sebuah ciri khas yang telah melekat padanya.
Ketika bulan Ramadan, roti yang satu ini sangat mudah ditemui bersama teman dekatnya, seperti kolang-kaling, kurma, cincau, hingga dawet. Kalau sudah ada mereka berempat, biasanya, akan ada pula roti kecil ini.
Roti koing berbentuk bulat dengan ukuran yang kecil, roti yang satu ini tidaklah empuk melainkan lumayan keras ketika disentuh, rasanya pun sangat tawar alias tanpa rasa.Â
Mungkin, sebagian besar dari kalian akan memberikan persepsi seperti ini, "kalau rasanya tawar, kenapa tidak roti tawar saja, itu malah lebih enak, lantaran tidak keras dan sudah pasti empuk". Oh No, bukan ini sensasinya.
Roti tawar yang berukuran persegi dan umum ditemui dipasaran bisa langsung kita konsumsi tanpa harus menggunakan meses ataupun selai.Â
Namun tidak dengan roti koing ini, cara mengonsumsinya pun tidak langsung dimakan. Akan tetapi, bila kalian ingin mencobanya secara langsung tidak masalah.Â