Good looking atau good attitude, akankah kedua kriteria mencari pasangan hidup ini memang layak diperhitungkan?
Memiliki berbagai macam kriteria dalam perihal mencari "pasangan hidup" sangatlah wajar bila telah tertanam di dalam diri.Â
Terlebih lagi, niat mencari pasangan hidup ini telah bertujuan untuk segera mengajaknya ke pelaminan, alias menikah.Â
Setiap orang tentunya memiliki kriteria yang tidak akan sama. Seperti halnya good looking dan good attitude ini.Â
Ada yang lebih mengutamakan good looking, ada pula yang lebih memilih good attitude dan ada juga yang ingin mendapatkan keduanya.Â
Tidak ada yang salah dengan pemilihan ini. Semua orang berhak untuk bebas memilih, terlebih lagi menyakut pemilihan pasangan hidup yang akan selalu menemaninya.Â
Untuk mempersingkat waktu (eh...memangnya ada timernya ini) ada baiknya, kita langsung meluncur kepada pembahasan utama.
Mari kita bahas satu per satu untuk menemukan kriteria yang paling tepat.
Good Looking
Good looking memiliki dua kata "good" dan "looking", yang berarti "bagus dilihat". Sederhananya, kata ini digunakan untuk memberikan pujian terhadap penampilan seseorang yang memiliki paras yang rupawan.
Menjadi good looking memang sangat menyenangkan, siapa sih yang tidak ingin good looking. Setiap orang tentunya menginginkan hal ini.Â
Tampilan wajah yang rupawan, serta menarik telah menunjukkan secara nyata dan fakta bahwa orang tersebut memanglah good looking, ini berdasarkan penilaian mata.
Pertanyaannya. Apakah good looking bisa menjadi kriteria utama dalam pemilihan pasangan hidup? Jawabanya sangat singkat dan cepat, kemungkinan besar bisa.
Sangat munafik bilamana seseorang tidak tertarik pada orang yang tampan ataupun cantik. Bukankah begitu? Perlu digarisbawahi pada kata "tertarik", karena tertarik belum tentu cinta. Bila cinta, sudah pasti sangat tertarik.Â
Akan tetapi, penilai tampan ataupun cantik tetap bernilai relatif bagi setiap orang dan mungkin saja, penilaian akhir yang dihasilkan tidaklah sama.
Misalnya, sih A (laki-laki) ketika melihat sih C (perempuan) secara spontanitas memberikan penilaian, bahwa C sangatlah cantik nan menawan, alias good looking banget.
Akan tetapi, penilaian dari B (laki-laki) tidaklah demikian. Dirinya menganggap C (perempuan) biasa saja, karena baginya, cantik dimata A belum tentu cantik dimatanya (B).
Good AttitudeÂ
Sama seperti good looking. Good attitude sendiri juga memiliki dua kata, yaitu good dan attitude. Di mana "good" memiliki makna yang sama dengan kata "baik".
Sedangkan "attitude" memiliki makna yang sama dengan kata "sikap ataupun kepribadian". Singkatnya, good attitude sama dengan kalimat memiliki sikap ataupun perilaku yang baik.
Good attitude tidak kalah pentingnya dari good looking. Hadirnya good attitude di dalam lingkaran hidup seseorang memang sangatlah baik. Tanpa perlu diragukan lagi.Â
Nah, berbeda dengan good looking yang bisa memiliki penilaian berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, justru good attitude cenderung memiliki penilaiannya yang sama.Â
Biasanya, bila sih A menilai B memiliki good attitude, maka C pun akan sependapat dengan sih A. Begitulah sistemnya bekerja. Good attitude hanya bisa dibuktikan dengan fakta, bukan penilaian semata.
Dari perbandingan good looking dan good attitude di atas, menurut kalian, apakah penilaian utama seseorang dalam memilih pasangan hidupnya lebih memprioritaskan good looking ketimbang good attitude?Â
Memang, pada dasarnya penilaian pertama seseorang selalu berkaitan dengan penampilan (first impression). Akan tetapi, apakah kalian setuju dengan statement di atas, bahwa good looking lebih di prioritaskan?
Don't judge a book by its cover. Kalimat kiasan ini sangat cocok untuk menjawab pertanyaan di atas.
Menilai secara penampilan tidak ada salahnya, akan tetapi, jangan hanya sekadar melihat covernya saja tanpa ada penilaian selanjutnya.
Ada dua sampel yang diambil secara acak terhadap pemilihan good looking ataupun good attitude terhadap pasangan hidup.
Ini berdasarkan tanggapan dari perempuan terhadap laki-laki. Bila ingin mengetahui tanggapan dari laki-laki terhadap perempuan, bisa ditanyakan secara langsung dengan teman kalian masing-masing, okay.Â
Sumber pertama:
Lebih memilih good attitude, dengan alasan, percuma ganteng kalo enggak memiliki sikap dan perilaku yang baik.
Sumber kedua:
Lebih memilih good looking, dengan alasan, biar hati selalu senang dan bahagia, eh tapi, good attitudenya juga mesti ngikut.Â
Lho lho.. ini disuruh milih salah satu malah minta dua-duanya. Its okay...
Nah, dari survei dadakan ini, ternyata penilaian setiap orang terhadap kriteria yang diinginkannya cenderung lebih kepada pemilihan good attitude.Â
Meskipun jawaban kedua lebih memilih good looking, namun nyatanya, tetap good attitude harus dimiliki.Â
Dapat disimpulkan dari dua pernyataan di atas, bahwa tidak semua orang berpatok pada keinginan good looking semata, karena good attitude tetap bisa menjadi prioritas.
Begitu banyak aspek yang memengaruhi seseorang kenapa dirinya bisa menafsirkan dengan demikian.
Meskipun sampel yang diperoleh hanya dari dua sumber saja, setidaknya, masih ada bahan perbandingan untuk memberikan penilaian, di antara pemilihan pasangan hidup, lebih baik good looking atau good attitude.Â
Ternyata di Tanah Air, pemilihan good attitude nyatanya lebih dominan daripada good looking.
Dilansir dari kompas.com, bahwa di Indonesia sendiri, persentase penduduk yang memprioritaskan paras hanya sebesar 18 persen. Sedangkan yang mengutamakan kepribadian dalam memilih pasangan mencapai 46 persen.
Bagaimana dengan pendapat kalian, lebih baik pilih good looking atau good attitude, atau malah berharap untuk mendapatkan keduanya?
Bila bisa mendapatkan good looking beserta good attitude secara bersamaan, kenapa tidak. Bukankah begitu? Eaa...
Eh jangan lupa, penilaian untuk melangkahkan kaki ke jenjang yang lebih serius tidak hanya sebatas pada good looking ataupun good attitude semata.Â
Ini hanya sebagai penilaian dasar, masih banyak penilaian utama yang akan kalian pertimbangkan sendiri. Kalau tidak percaya, coba tanyakan saja dengan seseorang yang telah menempuh hidup baru.Â
Selain itu, pembahasan pada artikel ini hanya sebatas pembahasan sederhana, tidak perlu dijadikan sebagai bahan patokan.Â
Sesuaikanlah dengan kriteria kalian masing-masing. Mana yang terbaik untuk kalian, maka pilihlah. Selalu libatkanlah keyakinan di hati, karena hati tiadalah bisa membohongi.
Semoga bisa bermanfaat
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H