Sumber pertama:
Lebih memilih good attitude, dengan alasan, percuma ganteng kalo enggak memiliki sikap dan perilaku yang baik.
Sumber kedua:
Lebih memilih good looking, dengan alasan, biar hati selalu senang dan bahagia, eh tapi, good attitudenya juga mesti ngikut.Â
Lho lho.. ini disuruh milih salah satu malah minta dua-duanya. Its okay...
Nah, dari survei dadakan ini, ternyata penilaian setiap orang terhadap kriteria yang diinginkannya cenderung lebih kepada pemilihan good attitude.Â
Meskipun jawaban kedua lebih memilih good looking, namun nyatanya, tetap good attitude harus dimiliki.Â
Dapat disimpulkan dari dua pernyataan di atas, bahwa tidak semua orang berpatok pada keinginan good looking semata, karena good attitude tetap bisa menjadi prioritas.
Begitu banyak aspek yang memengaruhi seseorang kenapa dirinya bisa menafsirkan dengan demikian.
Meskipun sampel yang diperoleh hanya dari dua sumber saja, setidaknya, masih ada bahan perbandingan untuk memberikan penilaian, di antara pemilihan pasangan hidup, lebih baik good looking atau good attitude.Â