Dilansir dari brides.com bahwa love bombing membanjiri seseorang dengan pemujaan, dan perhatian sampai pada titik yang membuatnya kewalahan, kata McNelis.Â
Di tahapan awal suatu hubungan, ekspresi kasih sayang seorang love bombing --- pengiriman bunga, nada manis, sanjungan, sikap agung lainnya. Namun semua perhatian ini, kata McNelis, bersifat manipulatif.
Selain itu, telah dilaporkan secara luas bahwa istilah love bombing diciptakan oleh sekte religius pada tahun 1970-an, di mana para pemimpinnya mempersenjatai cinta untuk keuntungan mereka sendiri, dan makna modernnya sendiri tidaklah menyimpang terlalu jauh.Â
Mari ambil permisalan secara sederhana untuk melihat cara kerja love bombing.
Ini hanya sekedar permisalan semata, karena nyatanya, tetap ada seseorang yang dalam waktu singkat mampu meyakinkan hati objek sasarannya untuk segera meminangnya.Â
Yossi dan Shella merupakan teman satu kantor yang telah lama saling mengenal. Hubungan keduanya tidak lebih dari sebatas rekan kerja.
Namun suatu ketika, tidak ada angin, tidak ada hujan, Yossi mulai melancarkan aksinya. Pada awalnya, Shella tidak curiga terhadap tingkah laku dari Yossi.
Shella hanya menganggap semuanya "biasa saja", karena sedari awal berkenalan dan berteman dengan Yossi, dirinya memang sering berkomunikasi dengan rekan kerjanya ini, baik untuk urusan pekerjaan, hingga sekedar mengobrol biasa layaknya teman pada umumnya.
Akan tetapi, kali ini perhatian yang diluncurkan oleh Yossi kepada Shella sungguh jauh berbeda dari sebelumnya.Â
Dalam waktu yang terbilang singkat, yang dihitung sejak perubahan tingkah laku Yossi kepada Shella, berbagai macam perhatian mulai timbul dalam lingkaran asmara tersebut.