Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Serial Horor Komedi Genflix: "Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK)" yang Wajib Ditonton

3 Maret 2021   19:47 Diperbarui: 3 Maret 2021   20:06 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Komisi Pemberantas Ketakutan (sumber: Genflix)

Di era digital seperti sekarang ini, menonton berbagai macam jenis film akan sangat mudah kita lakukan. Berbagai macam platform streaming akan sangat mudah kita jumpai.

Salah satu platform streaming yang mampu menarik perhatian saya adalah Genflix alias Generation Flix.

Genflix adalah platform lokal yang juga merupakan pelopor layar streaming over the top. Selain itu, menggunakan platform streaming ini sangatlah mudah.

Untuk akses yang lebih cepat kita bisa memanfaatkan Play Store ataupun App Store. Tinggal mengetik kata kunci "Genflix" di mesin pencari, kita akan menemukan platform streaming ini.

Setelah itu kita bisa mulai mengunduhnya dan jangan lupa, daftarkan diri terlebih dahulu, di saat itu saya mengaksesnya dengan menggunakan email dan platform streaming ini akan siap memanjakan mata para pecinta film. Mudah sekali bukan.

Akun penulis di Genflix (sumber : tangkapan layar dari platform streaming Genflix)
Akun penulis di Genflix (sumber : tangkapan layar dari platform streaming Genflix)

Hasil berselancar di platform streaming Genflix ini, saya begitu tertarik dengan salah satu serial yang berjudul KPK (Komisi Pemberantas Ketakutan) dari konten original Genflix (GenOriginals).

Memang tidak hanya KPK saja yang ada di konten original Genflix. Masih ada Young Marriage, Friendshit, Asya Story, Podkaest Sang, Terompet Tahun Baru, Rumah Diatas Kuburan, Sitoresmi, 31, Anak Pantai, serta My Super Dad.

Dari thumbnail yang disajikan serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini, saya menemukan tampilan dua orang laki-laki dan dua orang perempuan mengenakan seragam yang sama, dengan kemeja berwarna putih dan rompi berwarna hitam.

Serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini dibintangi oleh Rezca Syam yang berperan sebagai seorang laki-laki sopan dan penyabar bernama Randu, Fauzan Nasrul yang berperan sebagai laki-laki yang bisa dikatakan sedikit cerewet, penakut dan mudah sekali marah yang bernama Boy.

Selain itu, ada Aliyah Faizah yang berperan sebagai seorang wanita dengan kemampuan super dalam menghadapi dunia gaib bernama Valen. Sedangkan Kiky Saputri yang berperan sebagai gadis periang yang begitu lucu dengan tingkah lakunya bernama Olive.

Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) yang bergenre horor dan komedi ini ternyata dibagi ke dalam beberapa episode dengan durasi yang berbeda-beda. Komisi Pemberantasan Ketakutan ini baru dirilis setiap hari Jumat dan Minggu pada jam 7 malam.

Di awal pembukaan serial ini, kita akan dimanjakan dengan suara merdu dari Adera yang membawakan lagu berjudul Lebih Indah. Semakin semangat menontonnya karena didukung oleh lagu favorit di detik awal pemutaran serial ini.

Saya tidak menyangka bila serial yang bergenre horor dan komedi ini akan menyajikan lagu yang bertemakan tentang cinta.

Serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) yang disutradarai oleh Ceppy Gober Joel Fadly dan diproduseri oleh Ferry Fernandez ini merupakan sebuah program pemberantasan ketakutan akan hantu atau makhluk gaib.

Ilustrasi Komisi Pemberantas Ketakutan pada episode 1 dan episode 2 (sumber : Genflix)
Ilustrasi Komisi Pemberantas Ketakutan pada episode 1 dan episode 2 (sumber : Genflix)

Dimana Komisi Pemberantasan Ketakutan (KPK) ini pada episode pertama dan episode kedua menceritakan tentang misteri nenek gayung yang selalu memakan korban.

Dengan cara memandikan korban yang masih hidup di atas sebuah tempat tidur dari bambu layaknya seseorang yang sudah tidak bernyawa lagi.

Proses ritual yang dilakukan oleh nenek gayung ini selalu menggunakan gayung dan tikar yang selalu berada di genggaman tangannya ketika sedang mencari korban.

Tanda dari seseorang yang telah meninggal dikarenakan menjadi korban dari nenek gayung ini selalu ditutupi dengan tikar bambu dan terdapat lubang di sekitar lehernya namun tidak berdarah. Dengan goresan luka yang melingkar layaknya terbakar.

Nenek gayung selalu identik membawa gayung dan tikar yang terbuat dari bambu, dengan rambut panjang yang sebagian besar menutupi raut wajahnya. Nenek gayung akan berkeliling kampung ketika matahari telah berganti menjadi bulan.

Ada satu pantangan yang harus dihindari ketika bertemu dengan nenek gayung ini, yaitu dilarang untuk menyapa dirinya. Apabila nenek ini menyapa diharapkan untuk tidak berbicara dengannya.

Selain berkisah tentang kembalinya nenek gayung, beberapa episode setelahnya menceritakan tentang kasus pembalasan wewe gombel, teror genderuwo, andong pocong, hantu kepala buntung, rumah hantu darmo, hingga dendam kuntilanak merah.

Serial yang identik dengan kata horor memang akan menyajikan sebuah alur cerita yang akan berfokus dengan makhluk gaib, bukan. Kesan mistis akan jelas terjadi.

Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) yang penyuntingan naskahnya dilakukan oleh Jannah Enje ini memiliki kesan yang berbeda bila dibandingkan dengan serial horor lain pada umumnya.

Ilustrasi Komisi Pemberantas Ketakutan episode 2 (sumber : Genflix)
Ilustrasi Komisi Pemberantas Ketakutan episode 2 (sumber : Genflix)

Berikut beberapa alasan kenapa kalian wajib menonton serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini di Genflix, seperti:

Pertama, platform streaming yang mendukung

Hal pertama yang menjadi alasan kenapa Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini wajib kalian tonton, yaitu dikarenakan platform streaming yang sangat mendukung.

Genflix memberikan kemudahan bagi para pecinta film untuk mengakses berbagai macam film yang disajikannya. Tinggal kita pilih saja mau menonton film yang mana.

Platform streaming ini juga memudahkan kita untuk memilih kualitas gambar yang kita inginkan, mulai dari kualitas 240p, 480p, 720p dan 1080p. 

Saya lebih suka memilih kualitas 1080p, karena akan memberikan kualitas gambar yang terlihat begitu sempurna, berasa nonton di televisi jadinya.

Tidak hanya itu saja, selama menonton di Genflix kita tidak akan disuguhkan dengan berbagai macam iklan yang sering bergentayangan.

Selain itu, saya sangat menikmati detik demi detik pemutaran serial di platform streaming Genflix ini, karena sangat mudah diakses kapan saja dan sangat mudah untuk ditonton dimana saja.

Kedua, diambil berdasarkan kisah mistis di Tanah Air

Tidak jarang, sebuah alur cerita tentang film ataupun serial yang bergenre horor memang terkadang diambil dari cerita yang telah beredar di masyarakat, mengenai penampakan berbagai macam jenis hantu yang ada.

Seperti halnya cerita horor yang terdapat di serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini, hantu yang disajikan memang merupakan hantu yang eksis menghiasi cerita masyarakat Indonesia.

Salah satunya, tentang kisah nenek gayung yang terdapat pada episode pertama dan episode kedua dari serial ini. Cerita tentang nenek gayung di Indonesia memang pernah mem-booming dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat luas.

Tidak hanya berkisah tentang nenek gayung saja. Di Indonesia sendiri cerita mistis tentang wewe gombel, genderuwo, pocong, hantu kepala buntung, rumah hantu darmo, hingga kuntilanak pun beredar luas di kalangan masyarakat Indonesia dan semua itu disajikan di dalam serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini.

Ketiga, pesan moral yang disampaikan

Serial yang bergenre horor dan komedi ini jelas memberikan pesan moral yang bisa tersampaikan di dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya tentang tolong-menolong. Dimana pada saat itu, Valen yang sedang menunggu taxi online di pinggir jalan tiba-tiba di datangi oleh perampok yang ingin mengambil seluruh barang berharga miliknya.

Akan tetapi, semua itu dapat dicegah ketika Randu dan Boy melihat kejadian tersebut dan langsung menolong Valen. Untungnya Valen terselamatkan dan tidak terluka.

Dari film ini kita bisa memetik pesan moral yang sungguh luar biasa, sebagai makhluk sosial kita memang harus peka terhadap keadaan di sekitar kita.

Saling tolong menolonglah karena itu jauh lebih baik. Berbuat baik kepada sesama tidak akan pernah memberikan kerugian. Percayalah.

Keempat, alur cerita yang lengkap

Pada awalnya, saya mengira kalau serial ini hanya akan berpusat pada alur cerita komedi yang berkaitan dengan gelak tawa, serta horor yang berkaitan dengan makhluk gaib semata, karena pada thumbnail serial ini, kita akan menemukan kata kunci horror/comedy pada bagian kiri bawah.

Namun ternyata, semua itu tidaklah benar, Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) tidak hanya sekedar menyajikan alur cerita mistis dan komedi saja, serial ini bisa dikatakan memiliki alur cerita yang sangat lengkap.

Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) ini juga dilengkapi dengan kesan romantis di dalam alur ceritanya, kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, hingga alur cerita yang disampaikan tentang arti pentingnya sebuah kesabaran. 

Dengan alur cerita demikian, tentu saja kita sebagai penontonnya tidak akan menemukan kesan monoton dari serial tersebut. 

Bisa dikatakan, ini merupakan pengalaman pertama saya menonton di platform streaming yang sesuai dengan ekspektasi.

Dimana saya sendiri bisa menemukan kenyamanan ketika mengakses berbagai macam film di platform Genflix ini.

Selama saya berselancar di platform streaming ini, saya tidak menemukan kesulitan yang berarti, terkhusus bagi pemula seperti saya.

Platform ini memang telah di desain dengan begitu sempurna, agar para pecinta film mampu menikmati platform streaming ini dengan begitu nyaman.

Tunggu apalagi, buruan akses serial horor komedi Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK) di konten GenOrginals Genflix ya. Selamat menyaksikan!

Beberapa konten Original Genflix (sumber : Genflix)
Beberapa konten Original Genflix (sumber : Genflix)

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun