Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Mengadopsi Kucing

26 Februari 2021   18:47 Diperbarui: 26 Februari 2021   22:12 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing di dalam kandang, kandang kucing(SHUTTERSTOCK/OLEG BATRAK)

Pertama, kitten atau bukan

Hal pertama yang harus diperhatikan bila ingin mengadopsi seekor kucing adalah dengan memperhatikan bentuk dari kucing itu sendiri, apakah termasuk kitten atau sudah termasuk kucing dewasa.

Kenapa saya menyarankan untuk memperhatikan hal tersebut, karena jauh lebih enak memulai dengan mengadopsi seekor kitten (anak kucing) bila dibandingkan dengan kucing dewasa.

Seekor kitten jauh lebih mudah mendidiknya sesuai dengan arah yang kalian inginkan, bila dibandingkan dengan seekor kucing dewasa.

Ingatnya, mendidik seekor kucing bukan hanya sekedar memberitahukan dimana tempat makanannya saja.

Kalian harus mulai mengajarinya dimana harus membuat semua kotorannya, dimana tempat tidurnya, hingga tempat-tempat yang tidak boleh dikunjunginya, seperti duduk di atas meja, misalnya.

Mungkin sebagian besar orang akan bertanya, emang kucing bisa didik? Kucing kan nakal?

Eh siapa bilang, kalian belum punya kucing kali jadi bilangnya begitu, kalau enggak, ya... kalian sendiri bersikap kasar kepada kucing tersebut. Udah-udah jangan berdebat hihihi... kan lebih baik berdamai.

Meskipun demikian, akan tetap ada orang yang mengadopsi kucing dewasa. Semuanya kembali lagi kepada penilaian masing-masing orang.

Kedua, jenis kucing tersebut

Sebelum mengadopsi seekor kucing, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah jenis kucing itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun