Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jangan Buru-buru Baper, Ini 3 Cara Menyikapi Jebakan "Breadcrumbing"

21 Februari 2021   19:12 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:57 2749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tangkapan layar dari channel YouTube AskMen

Don't waste your time. Apabila tidak ada kejelasan di dalam hubungan tersebut lebih baik tinggalkan dan lupakan. 

Untuk apa repot-repot membalas pesannya kalau nyatanya dirinya hanya hadir untuk sekadar bermain-main semata. Merugikan? Tentu saja. Membuang waktu? Terlihat sangat jelas, karena hidup akan terus berjalan.

Ketiga, jangan mau dikendalikan
Selanjutnya adalah jangan mau dikendalikan, dalam artian kita tidak perlu memiliki perasaan "nggak enakkan" (merasa bersalah bila tidak membalas pesan dari orang tersebut).

Begini, bila kita pada awalnya hanya sekadar berkenalan di dunia maya tanpa pernah bertemu di dunia nyata, sebaiknya kita harus pintar-pintar membatasi diri ketika berkomunikasi dengan orang tersebut, agar kita tidak terjebak pada cinta yang tidaklah nyata.

Tidak masalah berkomunikasi dengannya, namun dalam batas kewajaran. Bila faktanya dirinya hanya sekadar mengirimkan pesan gombalan maut tanpa adanya sebuah kejelasan, alias hanya sekadar modus, karena itu tiadalah berguna.

Apabila kalian telah merasakan hal tersebut tidaklah baik bila diteruskan, maka secepat mungkin hentikanlah. Kebahagiaan terletak pada dirimu sendiri bukan orang lain. So, think smart!

Note: apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas, itu hanyalah sebuah kebetulan semata dan ilustrasi di atas hanya dipergunakan untuk memfokuskan pada satu kasus saja. 

Demikianlah pembahasan saya pada hari ini. Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam setiap penulisan artikel ini.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat

Baca juga: Waspadai "Zombieing", Lebih Menyeramkan daripada Jurus "Ghosting"

 Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun