Setelah itu, dirinya malah mendadak datang kembali dengan wujud tanpa dosa, bagaikan zombi yang bangkit dari kematiannya.
Apabila kalian mendapati perilaku ini dari seseorang, kalian harus waspada, bisa jadi dirinya memang seorang zombieing, kehadirannya sungguh tidak ada kejelasannya.Â
Datang sesuka hatinya dan pergi dengan sesuka hatinya, mungkin hatinya terbuat dari batu, sehingga tidak memikirkan perasaan orang lain, mungkin saja seperti itu.
Pada dasarnya, istilah ghosting dan istilah zombieing ini hadir berkat kemajuan perkembangan suatu zaman, di era digital seperti sekarang ini, misalnya.
Perhatikan saja, istilah ghosting ini mulai bermunculan di saat seseorang yang pernah berkomunikasi secara intens (melalui pesan singkat) layaknya orang yang sedang menjalani pendekatan.
Namun tiba-tiba saja salah satu pihak menghentikan komunikasi tersebut. Level selanjutnya hadirlah zombieing, setelah lama menghilang tiba-tiba muncul dan datang kembali.
Ternyata, efek dari zombieing ini tidaklah main-main. Bagi para pelakunya mungkin dirinya senang melakukan hal tersebut. Namun tidak dengan objek yang menjadi sasaran dari tindakan zombieing ini, akan ada beberapa dampak yang bisa dirasakannya, seperti:
Pertama, membuat baper objek sasarannya
Hal pertama yang akan dirasakan oleh objek yang menjadi sasaran dari zombieing adalah bikin baper, alias terbawa perasaan, tentu saja hal seperti ini akan terjadi.
Bagaimana tidak, seseorang yang sedari awal yang memang telah disukainya tiba-tiba menyapa kembali.
Seperti halnya pada ilustrasi di atas, lihat saja bagaimana reaksi Sintia sesaat dirinya kembali mendapatkan pesan dari Andi.Â