Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Miracle In Cell No. 7", dengan Pelajaran Hidup yang Begitu Berharga

5 Februari 2021   15:11 Diperbarui: 5 Februari 2021   17:50 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: newspim.com - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7

Miracle In Cell No. 7 yang disutradarai oleh Lee Hwan-kyung telah membuktikan bahwa kasih sayang seorang ayah kepada anaknya tidak akan pernah pudar

Korea selatan tidak selalu soal drama, tentu saja, karena Negeri Ginseng ini juga menghadirkan berbagai macam film bagi para pecintanya.

Salah satu film yang mampu menarik perhatian di kala itu adalah Miracle In Cell No. 7. Bagaimana, sudah terbayangkah alur cerita yang akan disajikan melalui judul tersebut? Tepat sekali, film ini berpusat dan berfokus pada sebuah sel penjara.

Miracle In Cell No.7 merupakan salah satu film dari Korea Selatan yang ditayangkan pada tahun 2013 silam. Sudah 7 tahun berlalu namun kesan dan pesan yang disampaikan di dalam film ini nyatanya tidak akan bisa terlupakan.

Film yang disutradarai oleh Lee Hwan-kyung ini dibintangi oleh Ryu Seung-ryong berperan sebagai seorang laki-laki berusia 40 tahunan yang mengalami cacat mental bernama Lee Yong-gu.

Selanjutnya, ada Kal So-won berperan sebagai seorang anak kecil perempuan yang cerdas nan cantik bernama Ye-sung (ini merupakan anak dari Lee Yong-gu). Setelah itu, ada Park Shin-hye yang berperan sebagai Ye-sung dewasa.

Kisah mereka di dalam film ini sungguh mengharukan dan penuh dengan perjuangan yang tidaklah mudah.

Sumber: republika.co.id - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7
Sumber: republika.co.id - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7

Film yang berdurasi 127 menit ini pertama kali dirilis pada 23 Januari 2013 lalu. Bisa dikatakan film ini memang banyak mendulang kesuksesan, berkat dari alur cerita yang begitu sempurna mampu membuat para penonton ikut terhanyut dalam alur cerita yang disajikan.

Miracle In Cell No. 7 yang diproduseri oleh Kim Min-ki dan Lee Sang-hun merupakan sebuah film melodrama serta komedi yang sangat mengharukan.

Film ini menceritakan tentang seorang laki-laki dewasa dengan cacat mental bernama Yong-gu dan memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik nan cerdas bernama Ye-sung. Hidup keduanya terjalin begitu bahagia.

Suatu ketika Ye-sung sangat menginginkan tas sailor moon berwarna kuning, dikarenakan belum gajian, membuat keduanya hanya bisa melihat tas kuning tersebut dari balik kaca etalase toko.

Namun siapa sangka, tas yang diidamkan oleh Ye-sung tersebut malah dibeli oleh seorang anak perempuan beserta ayahnya. Yong-gu pun bergegas masuk ke dalam toko dan meminta agar tas tersebut tidak dijual, namun hasilnya, dirinya malah ditampar oleh pembeli ransel tersebut.

Keesokan harinya, anak perempuan yang telah membeli tas kuning sailor moon tersebut melihat Yong-gu yang sedang bekerja di tempat parkir sebuah toko. Anak kecil ini ingin memberitahukan dimana toko lain yang menjual tas yang sama dan Yong-gu pun mengikutinya.

Singkat cerita, tiba-tiba anak kecil perempuan tersebut telah terbaring di tanah dan tak sadarkan diri (ternyata telah meninggal). 

Yong-gu yang melihat kejadian tersebut langsung melakukan CPR, seketika itu juga ada seorang wanita yang tanpa sengaja melihatnya dan langsung melaporkan apa yang dilihat oleh mata kepalanya ke polisi.

Hingga akhirnya, Yong-gu dituduh melakukan penculikan dan pembunuhan. Ternyata ayah dari anak kecil perempuan yang meninggal tersebut merupakan kepala Badan Kepolisian Nasional. 

Yong-gu pun dipenjara serta dijatuhi hukuman mati. Di dalam penjara, Yong-gu berbagi sel penjara dengan lima narapidana lainnya. Hingga akhirnya mereka semua menjadi sahabat.

Dibalik cerita panjang yang dialami Yong-gu beserta putri kecilnya, Miracle In Cell No. 7 telah mengajarkan para penikmatnya tentang pelajaran hidup yang begitu berharga dari film ini, seperti:

Pertama, kasih sayang seorang ayah yang takkan pernah pudar

Sumber: Tangkapan layar dari channel YouTube Da Moobs - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7
Sumber: Tangkapan layar dari channel YouTube Da Moobs - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7

Sedari awal film ini telah menceritakan bahwa Yong-gy sangat menyayangi Ye-sung meskipun dirinya memiliki keterbatasan. Seluruh kebutuhan dari Ye-sung selalu dipenuhinya sebagai seorang ayah.

Selain itu, Ye-sung juga berkeinginan untuk mempunyai tas sailor moon berwarna kuning dan Yong-gu berjanji akan memberikannya setelah gajian.

Setelah dipenjara pun Yong-gu selalu berusaha keras agar mampu bertemu kembali dengan putrinya. Tidak ada kata lelah dan tidak ada kata menyerah demi bisa bertemu dengan sang putri tercinta. Mengharukan sekali film ini, di setiap detik demi detik pertemuan antara Ye-sung dan Yong-gu.

Dari film ini kita bisa mengambil hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran di dalam hidup, bahwa "kasih sayang dari seorang ayah kepada anaknya tidak akan pernah pudar, meskipun sang ayah sangat jarang mengungkapkan perkataan seperti anakku tersayang anakku tercinta, namun percayalah, sikap yang ditunjukkannya merupakan bukti kasih sayang yang begitu nyata".

Kedua, persahabatan yang sempurna

Sumber: popbela.com - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7
Sumber: popbela.com - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7
Sahabat terbaik selalu datang di saat suka maupun duka, konsep ini sangat cocok menggambarkan cerita Yong-gu dan teman-teman narapidananya.

Sedari awal, Yong-gu sangat berkeinginan untuk bisa bertemu kembali dengan sang putri meskipun dirinya sedang berada di dalam penjara.

Namun siapa sangka, lima sahabat narapidananya tidak memandang Yong-gu hanya dengan sebelah mata, mereka rela menolong Yong-gu untuk bertemu kembali dengan sang putri.

Terlihat secara jelas, pada saat itu, kelima sahabatnya di penjara mampu mempertemukan Yong-gu dengan Ye-sung, mereka berlima melancarkan aksinya ketika sedang diadakan acara keagamaan bagi narapidana yang beragama Kristen.

Pada acara keagamaan tersebut, diadakan paduan suara oleh anak-anak panti asuhan dan Ye-sung ikut serta di dalamnya. Hingga akhirnya, salah satu teman Yong-gu yang bernama Man Beom berhasil menyelundupkan putri kecil Yong-gu ke sel nomor 7, dengan cara memasukkannya ke dalam kardus roti.

Dari film ini kita bisa mengambil hikmahnya bahwa, "sahabat yang terbaik tidak akan pernah memandang fisik temannya, sahabat yang baik nyatanya akan selalu hadir untuk bisa melakukan hal yang terbaik demi sahabatnya, misalnya dengan tolong menolong ini seperti ini".

Ketiga, mencari keadilan demi sang ayah

Sumber: newspim.com - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7
Sumber: newspim.com - Ilustrasi Film Miracle In Cell No.7

Film ini pada akhirnya memang menceritakan tentang Yong-gu yang dipidana dengan hukuman mati karena kasus yang dialaminya.

Singkat cerita, Ye-sung tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai pengacara, dengan keahlian yang dimilikinya, Ye-sung berusaha keras membersihkan nama baik ayahnya.

Hingga akhirnya, diadakanlah pengadilan ulang dan Ye-sung menang di pengadilan. Hakim pun memutuskan bahwa Lee Yong-gu tidaklah bersalah.

Dari film ini kita bisa belajar, bahwa keadilan memang harus ditegakkan. Selain itu, sebuah cap akan perilaku yang telah kita ciptakan tentunya akan mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri kita sendiri. Tidak bisa dipungkiri lagi, begitulah adanya.

Nama baik memang sangat penting untuk terus disematkan di dalam hidup. Seperti halnya pada alur cerita di dalam film ini, dimana ayah Ye-sung telah di cap sebagai orang yang tidak baik karena telah menghilangkan nyawa seorang anak kecil. 

Hingga akhir hayatnya pun cap tersebut tetap tersemat di dalam hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan Ye-sung dengan sekuat kemampuannya untuk membersihkan kembali nama ayahnya, karena faktanya, ayahnya bukanlah seorang pembunuh dan ayahnya merupakan orang yang baik. Setelah menang di pengadilan, hati Ye-sung teramat senang dan bahagia.

Dari film ini kita bisa belajar bahwa, "kasih sayang yang tulus dari seorang ayah, tidak akan pernah dilupakan oleh sang anak, cinta kasihnya akan tetap tertanam di dalam hati, di sepanjang alur cerita yang disajikan, Ye-sung sangatlah mencintai sang ayah, apapun akan dilakukannya, seperti halnya menuntut keadilan atas nama baik ayahnya, bahwa ayahnya tidaklah bersalah". 

Berkat kesuksesan yang berhasil diraihnya, film ini pun diadaptasi ulang di beberapa negara, seperti di India pada tahun 2017 lalu dengan judul Pushpaka Vimana, di Filipina dan Turki pada tahun 2019 lalu dengan judul Miracle In Cell No.7, serta pada tahun 2020 di Tanah Air dengan judul Miracle In Cell No. 7.

Bisa dikatakan film ini sangat mengharukan dan penuh dengan berbagai macam bawang. Siapkan tisu sebelum menyaksikan film ini. Siapkan saja, siapa tahu akan butuh dengan kertas kecil bewarna putih yang sangat lembut tersebut. 

Para penonton akan hanyut dan masuk ke dalam alur cerita yang disajikan di dalam film ini, karena kisah yang sangat menyentuh. 


Baca Juga : 

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun