Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Stop "Body Shaming", Tanamkanlah Prinsip Hidup Ini Agar Tidak Berperilaku Demikian

2 Februari 2021   18:47 Diperbarui: 3 Februari 2021   16:53 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : hipwee.com - Ilustrasi Body Shaming

Maka dari itu, jangan suka menilai orang lain secara sembarangan dan jangan terlalu suka mengurusi hidup orang lain, terlebih lagi bila kita sendiri tidak tahu apa-apa. Berpikir cerdaslah. Oke.

Ketiga, saling menghargai satu sama lain

Tanamkanlah di dalam diri untuk saling menghargai satu sama lain. Tidak sulit menerapkan prinsip ini, dengan menghargai orang lain nyatanya kita telah memiliki etika yang baik.

Seperti halnya ilustrasi di atas, saat Inella menyapa kembali Nisa dengan pernyataan, "hai Nisa, long time no see", biasakanlah untuk berbicara seirama dan selaras.

Bukan malah mengalihkan pembicaraan, terlebih lagi membahas tentang penampilan fisik seperti yang dilakukan oleh Nisa pada ilustrasi di atas.

Tidak sewajarnya kita menilai penampilan fisik orang lain dengan semena-mena. Logikanya begini, kita dengan mudahnya menilai orang lain, apakah fisik kita nyatanya sempurna dan lebih baik dari orang yang bersangkutan?

Hargailah orang lain dengan sebaik mungkin, sebagaimana engkau ingin dihargai. Berteman baiklah tanpa pernah menyakiti perasaan orang lain. Ingat, di dunia ini tidak ada yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik-Nya semata

Manusia yang baik tentunya akan memperlakukan orang lain dengan sebaik mungkin. Jangan selalu merasa sempurna, karena nyatanya tidak ada yang sempurna di dunia ini. 

Note: apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas, itu hanyalah sebuah kebetulan semata dan ilustrasi di atas hanya dipergunakan untuk memfokuskan pada satu kasus saja.

Demikianlah pembahasan saya pada hari ini. Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam setiap penulisan artikel ini.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun