Ketiga, selalu bersama
Nah, simbiosis mutualisme selanjutnya adalah akan selalu bersama. Kenapa bisa? Tentu saja hal ini bisa terjadi.
Saat kita dilanda badai asmara cinta lokasi, tentunya kita dan dirinya berada dalam satu lingkup kerja yang sama. Semua ini semakin lengkap apabila bagian kita bekerja di kantor dan bagian dirinya bekerja saling berkesinambungan dalam penyusunan setiap laporan.
Intensitas akan selalu bersama dengan dalih urusan pekerjaan akan mampu terjalin begitu sempurna. Ibaratnya, satu kali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sembari berkomunikasi dalam urusan pekerjaan, bisa juga saling berkomunikasi dalam urusan percintaan.
Tapi tetap harus diingat, bagi para pemuda dan pemudi yang terjangkit cinta lokasi harus tetap mempertahankan profesionalitasnya dalam bekerja. Urusan pekerjaan, ya pekerjaan dan urusan cinta, ya cinta. Semuanya tidak akan bisa disatukan.
Keempat, jadi penyemangat dalam bekerja
Keuntungan selanjutnya tentu akan paling berdampak, yaitu hadirnya penyemangat di lingkungan kerja.
Dengan hadirnya penyemangat dalam bekerja, tentunya akan membuat hati kita menjadi senang melakukan semua kegiatan selama berada di kantor. Percayalah dengan statement ini. Tapi emang bener kok statement ini. Katanya sih begitu.
Tidak jarang, dengan hadirnya orang yang spesial di hati dan mampu menjadi penyemangat, akan membuat hari-hari yang kita jalani terasa begitu sempurna.
Semuanya semakin lengkap ditambah lagi dengan perasaan yang selalu bahagia. Senyum yang selalu indah terukir di wajah, hingga merasakan bahwa inilah hidup yang dicari selama ini. Eh..
Dibalik simbiosis mutualisme yang didapatkan, para pelaku cinta lokasi yang berada pada naungan lokasi yang sama, alias berada pada satu kantor yang sama, tentunya akan mendapatkan sebuah dampak. Biar balance begitu.