Pertama, tidak ada kejelasan
Bagi yang pernah ikut terseret ke dalam hubungan tanpa status apapun, seperti halnya kasus sederhana di atas. Pernahkah terpikir di benak kita, kenapa mau berkomunikasi layaknya kekasih yang sedang berpacaran, padahal tidak ada status apa-apa yang mengikatnya.
Hal seperti ini tentu akan terus menimbulkan sebuah pertanyaan, seperti "kita ini apa? hanya sebatas teman kah? tapi seperti pasangan yang sedang berpacaran?". Hayo siapa yang pernah mengalami ini.
Kalau sudah seperti ini, jangan diharap yang bersangkutan akan serius menjalin hubungan kedepannya. Bisa saja dirinya hadir karena sedang merasa bosan.Â
Hingga akhirnya menghubungi kita, bisa saja kan hal tersebut terjadi. Nyatanya, status berpacaran tidak pernah diresmikannya dan tidak pernah ada kejelasan di dalam hubungan tersebut.
Kalau memang kita memiliki status yang jelas dengannya, kita akan dengan mudah mengatakan "kamulah pacarku, aku punya kamu dan kamu punya aku". Begitulah kurang lebih kata-kata indah ala kawula muda yang di mabuk cinta. Katanya sih begitu, iya nggak sih?
Nah, apabila tidak ada kejelasan di dalamnya, kita mau menganggap ini apa? Menganggap dirinya pacar kita? Bisa saja yang bersangkutan bilang kalau kita kan "hanya teman". Kalau sudah seperti ini, ambyar lah pasti.
Kedua, cemburu yang tidak bisa diungkapkan
Setiap insan dimuka bumi ini yang sedang di mabuk cinta, tentunya akan merasakan perasaan indah yang luar biasa dari relung hatinya yang paling dalam.
Tidak jarang, timbulnya sebuah kecemburuan karena berbagai macam hal yang menjadi penyebabnya. Tetap kita ambil contoh dari kasus di atas yang melanda kawula muda yang sudah terjun ke dalam hubungan tanpa status.
Saat kita melihat orang yang kita anggap sebagai pacar (namun tidak ada status berpacaran di dalamnya) dan ketika itu, kita menyaksikan dirinya ber-chatting ria hingga hangout bersama orang lain.