Ditambah lagi dengan panggilan yang sudah berubah seiring dengan berjalannya waktu, "sayang"Â adalah salah satu kata ampuh yang menjurus pada panggilan spesial yang ditujukan kepada seseorang.
( Jangan mau di panggil sayang, atau apapun itu yang menjurus kepada panggilan spesial. Kalau nyatanya kalian hanya sekedar berteman dan tidak lebih, alias tidak ada hubungan yang menjadi pengikat antara dirimu dan dirinya)
Hanya satu yang membuat lika-liku perjalanan cinta mereka berdua berbeda dari kawula muda pada umumnya, yaitu hubungan tanpa status-berpacaran.
Karena dari salah satu pihak tidak ada yang pernah mengungkapkan perasaannya (menembak), seperti:
- Maukah kamu menjadi pacarku dan pendamping hidupku
- Aku telah lama menaruh perasaan cinta denganmu, aku ingin hubungan kita berlanjut tidak hanya sekedar teman ataupun sahabat
Kedua contoh di atas hanya sebagian kecil dari sekian banyak ungkapan perasaan yang bisa disampaikan oleh seseorang kepada orang yang dicintainya.
Dengan alasan karena telah merasa "nyaman" satu sama lain, membuat hubungan keduanya mengalir bagaikan air. Kalau sudah seperti ini, masih yakin dirinya benar cinta, atau malah hanya sekedar berpura-pura cinta.Â
Entahlah, hanya orang yang mengalami hal seperti ini yang akan tahu jawabannya hingga seratus persen benar. Para penonton hanya sekedar bisa menilai, tidak lebih dari itu.
Menurut psikolog Ajeng Raviando, sebetulnya hubungan tanpa status merupakan hubungan yang tidak mengandung satu dari ketiga unsur penting dalam hubungan cinta, yakni komitmen.
Namun sadarkah kita, hubungan tanpa status seperti pada kasus di atas tidak akan baik dijalani, karena akan menyebabkan terjadinya simbiosis parasitisme. Salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain tentunya akan dirugikan. Â
Kenapa simbiosis ini bisa terjadi, mari kita bongkar bersama-sama dampak yang akan dirasakan dalam hubungan tanpa status, seperti: