Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Stop "Overthinking", Demi Semangat Baru di Tahun yang Baru

2 Januari 2021   18:48 Diperbarui: 2 Januari 2021   20:45 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya sekadar memikirkan tanpa ada proses penyelesaian di dalamnya, sama halnya dengan menunggu seekor kucing mengibarkan sayapnya untuk bisa terbang, karena hal ini tidaklah mungkin terjadi.

Di dalam istilah psikologi, overthinking kerap kali diartikan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan terus menerus. Hal tersebut, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan mental. Lebih parahnya lagi, akan berpengaruh pada kesehatan fisik orang tersebut.

Sudah terlihat secara jelas bukan bahwa overthinking tidak akan menyelesaikan suatu masalah, overthinking hanya akan menambah sebuah masalah.

Ada beberapa dampak yang akan ikut terseret di dalam diri apabila kita terlalu overthinking terhadap hidup, seperti:

Pertama, tidak adanya semangat dalam hidup
Menjalani hidup tentunya harus diiringi dengan semangat yang tinggi. Segala sesuatu tentunya diawali dengan niat, dan niat inilah yang terkadang menjadi jawabannya. Kalau kita tidak berniat melakukan sesuatu hal dengan baik, niscaya hasilnya tidak akan baik karena tidak adanya kesungguhan di dalamnya.

Dengan hadirnya overthinking di dalam hidup, semua kegiatan yang kita lakukan setiap harinya bagaikan tanpa semangat, apapun itu, bagaikan hampa dijalani. 

Hal ini terjadi dikarenakan diri ini telah dirasuki dengan pikiran liar yang terlalu jauh, dan ini tentunya akan merugikan diri sendiri. Percaya dirilah karena itu akan lebih baik.

Kedua, terlalu banyak pengandaian tanpa proses yang jelas
Saat berada di fase overthinking, kita harus mampu berpikir jernih, bukan malah menerka-nerka tentang hal yang belum tau akan terjadi secara berlebihan.

Apabila kita berada pada posisi seperti kasus di atas (pada nomor satu sampai dengan tiga), yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan permasalahan tersebut. Bukan hanya sekadar memikirkan tanpa kejelasan, tentang bagaimana dengan hidupku di masa depan. 

Hanya sekadar melakukan pengandaian tanpa proses penyelesaian sama halnya seperti hubungan tanpa kejelasan, rasanya tidak akan ada yang namanya kepastian.

Ketiga, semakin tidak percaya diri
Overthinking yang telah tertanam di dalam diri tidak jarang akan menyebabkan hilangnya kepercayaan diri. Ibaratnya sudah kalah sebelum berperang. Belum apa-apa sudah takut gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun