Kita harus tetap pergi ke dokter hewan untuk mengecek kondisi hewan kecil ini. Dokter akan menjelaskan dan memberikan anjuran dalam proses penyuntikan scabies ini.Â
Masih belum selesai. Setelah melakukan ke-enam tahapan tersebut, kita harus tetap memperhatikan kondisi dari kucing yang terjangkit scabies tersebut, karena sebesar apapun usahanya bila kucing tersebut masih beraktivitas di tempat yang terdapat tungau, pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya bisa sia-sia (tidak berhasil).
Ada baiknya, saat seekor kucing yang sedang berada di masa pengobatan terhadap scabies ini bisa ditempatkan di dalam kandang terlebih dahulu. Dengan tetap memperhatikan kebersihan dari kandang tersebut.
Biasanya, di dalam proses pengobatan scabies ini, kerak-kerak yang menempel pada tubuh kucing tersebut akan mengering, dan akhirnya rontok. Terlihat sepele, seperti ketombe yang jatuh dari kepala seseorang ke pundak sang pemilik rambut tersebut.Â
Namun hal ini sangat berbeda dengan scabies, apabila rontokan tersebut jatuh, dan bertebaran kemana-mana bisa menyebabkan hewan disekitarnya menjadi tertular.Â
Bahkan lebih parahnya lagi, kucing yang masih dalam proses pengobatan tersebut bisa tetap terjangkit scabies ini.Â
Kalau sudah begini siapa yang pusing? Maka dari itu, kebersihan harus tetap di jaga.
Ingatlah pepatah ini sebagai bahan renungan bagi kita semua. Lebih baik mencegah dari pada menggobati.Â
Demikianlah pembahasan saya pada hari ini tentang scabies di antara hidup seekor kucing.
Saya mohon maaf apabila ada salah kata dalam setiap penulisan artikel ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H