Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menepis Stigma Barbar pada "Kocheng Oren"

14 November 2020   21:27 Diperbarui: 16 November 2020   02:52 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingatkah dengan cerita seekor kucing yang sangat legendaris dan sangat terkenal dengan ke-barbarannya? Garfield, itulah nama dari seekor kucing peliharaan Jon Arbuckle.

Lebih menariknya lagi Jon Arbuckle sebagai pemilik dari kucing ini selalu mendapatkan celaan dari sang kucing. Bisa dikatakan Garfield di dalam cerita animasi ini selalu menghabiskan waktunya untuk memusuhi sang pemiliknya sendiri, dan tak henti-hentinya menggoda seekor anjing Doberman bernama Luca.

Garfield dikisahkan sebagai seekor kucing bewarna oranye, dengan belang berwarna hitam pada tubuhnya. Selain itu, kucing oranye ini juga terkenal memiliki kelebihan berat badan, memiliki sifat yang pemalas, berjiwa bebas serta sangat barbar.

Garfield yang doyan makan (sumber: tvmoviefix.com)
Garfield yang doyan makan (sumber: tvmoviefix.com)

Kucing oranye di dalam cerita animasi ini sangat suka dengan namanya makan, menonton televisi bahkan meminum kopi. Seekor kucing bisa berprilaku seperti ini, dan lebih konyolnya lagi ia sangat membeci yang namanya hari Senin. Ada apa dengan hari Senin sampai seekor kucing pun membencinya?

Tidak dapat dipungkiri kalau ternyata banyak orang yang membenci hari Senin. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa hal ini bisa terjadi.

Sebuah studi mengatakan bahwa 70 persen orang membenci dan tidak menikmati pekerjaannya di hari Senin. Sehingga meningkatkan terjadinya Monday Blues, yaitu perasaan bosan dan tidak bersemangat yang dirasakan seseorang menjelang hari Senin.

Itulah salah satu dari sekian banyak alasan kenapa hari Senin begitu dibenci, termasuk oleh seekor kucing bernama Garfield.

Meskipun demikian, seharusnya kita tidak perlu sampai membenci yang namanya hari Senin. Ada berbagai macam cerita dan hikmat di hari senin. Salah satunya ialah di hari Senin setiap amalan manusia akan diangkat dan pintu surga pun terbuka.

Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan"

Namun siapa sangka, tingkah laku Garfield di dunia animasi ternyata seakan-akan memberikan dampak yang sama kepada "Garfield" lain di dunia nyata.

Spekulasi negatif terkadang selalu berkaitan dengan kucing oranye ini. Mulai dari menganggap kucing oranye sebagai preman. Lebih parahnya lagi kucing yang satu ini selalu dituding memiliki sifat yang lebih nakal, tidak pernah merasa takut, bertingkah laku layaknya monster dan tentunya sangat menyebalkan.

Hal ini semakin diperkuat dengan tingkah laku Garfield di dalam animasi yang terlihat sangat barbar, dan pada akhirnya kucing berwarna oranye ini mendapatkan julukan istimewa dengan istilah Kocheng Oren.

Saking barbarnya, kucing oranye yang satu ini sangat terkenal di media sosial berkat tingkah lakunya yang bikin geleng-geleng kepala. Mulai dari menakuti harimau yang berada di dalam kandangnya, mencuri makanan dengan raut muka tanpa dosa, hingga berpura-pura telah mati. Entah kenapa di mata setiap orang yang melihatnya kucing oranye bisa se-barbar itu.

Semua kenakalan sepertinya selalu dilakukan oleh kucing barbar yang satu ini. Meskipun terkenal barbar, pesona dari seekor kucing tidak akan pernah hilang mulai dari kelucuannya hingga keunikannya.

Masih tidak percaya dengan ke barbaran dari kucing yang satu ini. Mari saya tunjukan bukti nyatanya secara virtual.


Kucing oranye termasuk ke dalam jenis kucing tabby. Akan tetapi tidak semua kucing tabby bewarna oranye. Kucing ini memiliki beragam macam warna. Ada pula yang memiliki mantel bewarna cokelat, abu-abu bahkan hitam. Serta memiliki pola garis-garis pada tubuhnya. Selain itu, kucing oranye juga dikenal dengan sebutan kucing marmalade atau kucing jahe.

Meskipun demikian, warna oranye bisa ditemukan pada kucing ras tertentu. Seperti British Shorthair, Bengal, Persia, Munckhcin, American Bobtail, Abyssinian dan Egyptian Mau.

Berdasarkan informasi dari Catster, bahwa kucing tabby memiliki corak berbentuk huruf M yang berkaitan dengan pola genetiknya. Selain itu, corak garis-garis di jidat dan tubuhnya juga membantu kucing tersebut untuk berkamuflase di alam liar.

Oke lanjut.

Masih penasaran tidak kenapa kucing oranye selalu mendapatkan gelar sebagai kucing yang sangat luar biasa tingkahnya? Baiklah di sini saya akan mencoba memecahkan spekulasi yang selama ini beredar tentang penyebab kebarbaran dari kucing bewarna oranye.

Saya sangat penasaran dengan kasus dari kucing oranye yang selalu bertingkah barbar. Benarkah tingkah babar yang dimilikinya merupakan faktor dari gen, atau hanya sebatas faktor mempertahankan diri saja?

Berdasarkan penelitian dari Liz Stelow dari University of California Davis pada tahun 2015, bahwa timnya telah menyelidiki hubungan tingkah laku agresif seekor kucing dengan warna serta motif pada bulunya.

Dalam penelitian yang kemudian dimuat dalam The Journal Of Applied Animal Welfare Science, Stelow dan tim menganalisis jawaban survei secara online dari 1.274 pemelihara kucing di United States of America tentang hubungan tingkah laku kucing dengan warna yang dimilikinya. 

Survei tersebut memuat beberapa pertanyaan, seperti seberapa sering kucing mencakar, mendesit dan menggigit majikannya. Hasilnya, kucing berwarna tortoiseshell (dengan warna utama hitam atau cokelat, dengan shade merah, cokelat, atau oranye) dan kucing warna calico (belang tiga).

Kedua jenis warna kucing ini lebih banyak dilaporkan memiliki tingkah laku yang agresif, bila dibanding dengan kucing yang memiliki warna lain di tubuhnya. Di antara dua jenis warna tersebut, kucing tortoiseshell dianggap yang paling babar tingkah lakunya. 

Akan tetapi, Stelow tidak ingin bila hasil surveinya dijadikan sebagai landasan ilmiah untuk melihat tingkah laku kucing berdasarkan warnanya. Stelow mengatakan bahwa data yang diperolehnya tersebut bukanlah hasil amatan mandiri peneliti yang memperhatikan tingkah laku seekor kucing. Melainkan hanya berdasarkan pada laporan pemeliharaan kucing semata. 

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa warna pada bulu kucing belum tentu mempengaruhi sifatnya. Salah satu contoh kesan barbar yang sudah melekat pada kucing oranye. Tidak semua kucing bewarna oranye memiliki sifat yang barbar.

Mau tau kenapa? Mari kita bahas bersama beberapa faktor yang mempengaruhi sifat barbar dari seekor kucing. Hal ini tidak hanya berlaku pada kucing oranye saja. Berbagai macam jenis kucing pun bisa memiliki sifat yang agresif hingga barbar.

Check it out !!

sumber: worldofghibli.id
sumber: worldofghibli.id

Pertama - Ras

Seekor kucing memiliki rasnya masing-masing. Ras pada kucing telah menunjukan jenis dan golongan dari hewan kecil yang satu ini. Bahkan jenis ras juga mempengaruhi sifat dan tingkah laku dari seekor kucing.

Misalnya saja, kucing ras persia dan maine coon. Kucing ras yang satu ini sangat dikenal ramah dan sangat suka berada di dalam rumah. Bila dibandingkan dengan kucing domestik atau kucing kampung tentunya hal ini akan berbeda.

Kucing domestik pada umumnya memiliki tingkah laku yang lebih lincah dan lebih senang bila berada di luar rumah. Tidak hanya itu, kucing domestik terkadang bersifat agresif, sama seperti kucing oranye.

Kedua - Lingkungan

Selanjutnya sifat dan tingkah laku dari seekor kucing dapat dilihat dari lingkungannya. Dimana kucing kecil tersebut tinggal.

Misalnya saja saat kita melihat kucing oranye yang tinggal di jalan. Terkadang kita melihat tingkah lakunya sangat garang dan terlihat kasar. Pada dasarnya ini wajar saja bila terjadi, karena seekor kucing yang tinggal dijalan biasanya memiliki sifat lebih agresif dan barbar.

Mereka merasa lingkungan tempat kucing tersebut tinggal dan bertenduh seakan-akan tidak begitu aman. Selalu terbesit rasa was-was dari diri kucing tersebut, dan selalu beranggapan kalau wilayahnya terlihat bahaya.

Terlebih lagi dengan tinggal di jalan, seekor kucing akan bertarung untuk memperebutkan wilayahnya dan mempertahankan wilayah tempatnya tinggal dari kucing lain. Sifat agresif dan terkesan mudah marah inilah yang selalu melekat pada diri sih kucing. Ditambah lagi dengan tingkah lakunya yang suka berkelahi dan sangat barbar.

Ketiga - Sedang Sakit

Kucing yang sedang sakit. Pada umumnya kondisi kucing yang tidak baik bisa ditunjukkan dari tingkah lakunya. Tidak jarang kucing yang sedang sakit bersikap lebih agresif. 

Kucing tersebut bisa merespons sentuhan yang diberikan dengan cara mendesis bahkan mengigit. Hal ini bisa terjadi bukan karena tanpa sebab, karena kucing yang sedang sakit terkadang memiliki luka yang tidak tau dimana letaknya.

Misalnya saja, saat mengelus kakinya atau ekornya kita malah mendapatkan respons dengan cara mendesis, serta mendapati tatapan mata yang tajam. Rasa sakit yang dirasakan oleh hewan kecil yang satu ini tidak bisa kita rasakan. Kalau manusiakan saat sakit tinggal bilang keluhan sakitnya ada di mana saja. Kalau kucing, yaa mana mungkin.

Kucing yang selalu menghindari sentuhan, jarang bergerak bahkan tidak melakukan aktivitas, biasanya sedang tidak ingin dirinya diganggu. Kalau diganggu siap-siap saja kita dianggapnya musuh.

Keempat - Ketakutan

Ketakutan, ini merupakan hal yang sangat wajar bila terjadi. Hal ini disebabkan karena seekor kucing merasa tidak nyaman saat bertemu dengan orang baru ataupun saat bertemu dengan komplotan kucing yang lain.

Misalnya saja, saat kita melihat seekor kucing yang duduk di pinggir jalan. Ada rasa dan niat ingin memberikannya makanan. Cara yang harus kita lakukan ialah dengan mulai menyapanya. Jangan langsung menodongkan tangan seakan-akan kita sudah akrab dengan kucing tersebut. 

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kalau seekor kucing yang tinggal di jalan biasanya memiliki sifat yang lebih agresif bahkan barbar. Hal ini bukan dikarenakan kucing tersebut membenci kita, tetapi karena rasa paniklah yang menyebabkan kucing bertingkah laku sedemikian.

Terkadang sikap agresif yang ditunjukkan oleh kucing yang merasa terancam ialah dengan cara mengangkat bulu disekujur tubuhnya. Tak jarang saat merasa ketakutan bulu ekornya yang panjang terlihat seperti kemoceng.

Kelima - Trauma

Tidak hanya manusia saja yang bisa mengalami trauma, kucing kecilpun bisa merasakannya. Trauma bisa dikatakan lebih parah bila dibandingkan dengan kondisi kucing yang mengalami sakit ataupun merasa ketakutan.

Saat merasa trauma sifat agresif dan barbar dari seekor kucing akan semakin menjadi-jadi. Salah satu faktor yang menyebabkan kucing mengalami trauma ialah kucing tersebut pernah mengalami kekerasan fisik yang sangat parah. Sehingga menyebabkan kucing tersebut terlihat lebih agresif, dan semakin tidak percaya dengan keadaan disekitarnya.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan tingkah laku seekor kucing menjadi lebih agresif, menjadi lebih nakal, bahkan menjadi lebih barbar. Sama seperti julukan sih kucing oranye yang sangat barbar.

Hal ini tidak akan menutup kemungkinan bila kucing yang memiliki warna lainpun bisa bertingkah laku barbar seperti kucing oranye. Se-barbarnya tingkah laku seekor kucing, hewan yang satu ini tidak akan pernah meninggalkan jati dirinya yang sangat lucu dan mengemaskan.

Pada bagian penutup kali ini, saya akan menunjukan tingkah laku lucu nan mengemaskan dari hewan kecil yang satu ini. Bisa disaksikan pada channel youtube di bawah ini.


Demikianlah cerita saya pada malam minggu ini tentang menepis spekulasi kebarbaran dari kucing oren. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai akhir. Saya mohon maaf apabila ada salah kata dalam penyampaian kalimat demi kalimat pada artikel yang saya tulis. 

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun