Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menepis Stigma Barbar pada "Kocheng Oren"

14 November 2020   21:27 Diperbarui: 16 November 2020   02:52 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya saja, saat kita melihat seekor kucing yang duduk di pinggir jalan. Ada rasa dan niat ingin memberikannya makanan. Cara yang harus kita lakukan ialah dengan mulai menyapanya. Jangan langsung menodongkan tangan seakan-akan kita sudah akrab dengan kucing tersebut. 

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kalau seekor kucing yang tinggal di jalan biasanya memiliki sifat yang lebih agresif bahkan barbar. Hal ini bukan dikarenakan kucing tersebut membenci kita, tetapi karena rasa paniklah yang menyebabkan kucing bertingkah laku sedemikian.

Terkadang sikap agresif yang ditunjukkan oleh kucing yang merasa terancam ialah dengan cara mengangkat bulu disekujur tubuhnya. Tak jarang saat merasa ketakutan bulu ekornya yang panjang terlihat seperti kemoceng.

Kelima - Trauma

Tidak hanya manusia saja yang bisa mengalami trauma, kucing kecilpun bisa merasakannya. Trauma bisa dikatakan lebih parah bila dibandingkan dengan kondisi kucing yang mengalami sakit ataupun merasa ketakutan.

Saat merasa trauma sifat agresif dan barbar dari seekor kucing akan semakin menjadi-jadi. Salah satu faktor yang menyebabkan kucing mengalami trauma ialah kucing tersebut pernah mengalami kekerasan fisik yang sangat parah. Sehingga menyebabkan kucing tersebut terlihat lebih agresif, dan semakin tidak percaya dengan keadaan disekitarnya.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan tingkah laku seekor kucing menjadi lebih agresif, menjadi lebih nakal, bahkan menjadi lebih barbar. Sama seperti julukan sih kucing oranye yang sangat barbar.

Hal ini tidak akan menutup kemungkinan bila kucing yang memiliki warna lainpun bisa bertingkah laku barbar seperti kucing oranye. Se-barbarnya tingkah laku seekor kucing, hewan yang satu ini tidak akan pernah meninggalkan jati dirinya yang sangat lucu dan mengemaskan.

Pada bagian penutup kali ini, saya akan menunjukan tingkah laku lucu nan mengemaskan dari hewan kecil yang satu ini. Bisa disaksikan pada channel youtube di bawah ini.


Demikianlah cerita saya pada malam minggu ini tentang menepis spekulasi kebarbaran dari kucing oren. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai akhir. Saya mohon maaf apabila ada salah kata dalam penyampaian kalimat demi kalimat pada artikel yang saya tulis. 

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun