Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menepis Stigma Barbar pada "Kocheng Oren"

14 November 2020   21:27 Diperbarui: 16 November 2020   02:52 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sangat penasaran dengan kasus dari kucing oranye yang selalu bertingkah barbar. Benarkah tingkah babar yang dimilikinya merupakan faktor dari gen, atau hanya sebatas faktor mempertahankan diri saja?

Berdasarkan penelitian dari Liz Stelow dari University of California Davis pada tahun 2015, bahwa timnya telah menyelidiki hubungan tingkah laku agresif seekor kucing dengan warna serta motif pada bulunya.

Dalam penelitian yang kemudian dimuat dalam The Journal Of Applied Animal Welfare Science, Stelow dan tim menganalisis jawaban survei secara online dari 1.274 pemelihara kucing di United States of America tentang hubungan tingkah laku kucing dengan warna yang dimilikinya. 

Survei tersebut memuat beberapa pertanyaan, seperti seberapa sering kucing mencakar, mendesit dan menggigit majikannya. Hasilnya, kucing berwarna tortoiseshell (dengan warna utama hitam atau cokelat, dengan shade merah, cokelat, atau oranye) dan kucing warna calico (belang tiga).

Kedua jenis warna kucing ini lebih banyak dilaporkan memiliki tingkah laku yang agresif, bila dibanding dengan kucing yang memiliki warna lain di tubuhnya. Di antara dua jenis warna tersebut, kucing tortoiseshell dianggap yang paling babar tingkah lakunya. 

Akan tetapi, Stelow tidak ingin bila hasil surveinya dijadikan sebagai landasan ilmiah untuk melihat tingkah laku kucing berdasarkan warnanya. Stelow mengatakan bahwa data yang diperolehnya tersebut bukanlah hasil amatan mandiri peneliti yang memperhatikan tingkah laku seekor kucing. Melainkan hanya berdasarkan pada laporan pemeliharaan kucing semata. 

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa warna pada bulu kucing belum tentu mempengaruhi sifatnya. Salah satu contoh kesan barbar yang sudah melekat pada kucing oranye. Tidak semua kucing bewarna oranye memiliki sifat yang barbar.

Mau tau kenapa? Mari kita bahas bersama beberapa faktor yang mempengaruhi sifat barbar dari seekor kucing. Hal ini tidak hanya berlaku pada kucing oranye saja. Berbagai macam jenis kucing pun bisa memiliki sifat yang agresif hingga barbar.

Check it out !!

sumber: worldofghibli.id
sumber: worldofghibli.id

Pertama - Ras

Seekor kucing memiliki rasnya masing-masing. Ras pada kucing telah menunjukan jenis dan golongan dari hewan kecil yang satu ini. Bahkan jenis ras juga mempengaruhi sifat dan tingkah laku dari seekor kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun