Dua tahun berlalu sudah dunia diterpa pandemi COVID19, semua orang dipaksa untuk berdiam diri dirumah, aktivitaspun menjadi sangat terbatas, hampir semua kegiatan dilakukan secara daring/remote dari rumah. Ekonomi dunia pun ikut terpengaruh terutama di sektor pariwisata. Semua tempat wisata ditutup dengan menerapkan sistem lockdown. Namun seiring berlalunya waktu, kondisi tersebut mulai berangsur membaik. Sudah banyak negara-negara di dunia melakukan open border dan mulai melonggarkan persyaratan perjalanan untuk memperbaiki perekonomiannya, tempat-tempat wisata sudah di buka kembali.
Rasanya dua tahun berdiam diri dirumah sungguh melelahkan, secara mental terutama. Ingin sekali me-refresh pikiran dengan travelling. Karena saya sangat suka sekali travelling, explore tempat-tempat baru, mencoba makanan yang unik yang tidak ditemui disini. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi travelling pada pertengahan Mei 2023 lalu bersama 2 orang teman. Saya melakukan perjalanan ke 3 kota di ASEAN, yakni Singapura, Bangkok dan Chiang Mai.
Pemberhentian pertama adalah Singapura. Awalnya, saya dan teman-teman tidak ada rencana untuk explore Singapura, namun dikarenakan waktu transit pesawat yang cukup lama sekitar 18 jam akhirnya saya memutuskan untuk explore kota ini sebentar.
Lama tidak berkunjung ke Singapura, rupanya banyak tempat-tempat baru, seru dan aesthetic yang belum saya kunjungi. Hari itu saya mengunjungi MICA building, Fort Canning Tunnel, dan yang terakhir adalah Jewel Changi Airport. Siapa yang tidak tahu tempat hits dan keren satu ini. Air terjunnya yang sangat iconic menjadi daya tarik para turis.
Perjalanan satu hari di Singapura itu saya explore menggunakan MRT. Jujur saya terkejut dengan sistem pembayaran MRTnya sekarang. Ya, moda transportasi satu ini mengalami banyak perubahan di sisi pembayarannya. Sudah tidak ada lagi transaksi single dan multiple trip card disana, semua dialihkan dengan menggunakan EZ LINK, kartu multifungsi yang bisa digunakan untuk moda transportasi. Selain EZ Link, penggunaan MRT di Singapura kini bisa menggunakan kartu debet dan kartu kredit Bank Indonesia dengan berlogokan contactless.Â
Tinggal tap and go saja. Sebagai informasi tambahan, sistem pembayaran MRT dengan contactless ini berbeda setiap bank, lebih baik cari informasinya terlebih dahulu pada bank terkait, saya sendiri menggunakan kartu debet BCA dan bisa langsung di pakai, sempat mencoba kartu debet Jenius milik BTPN, namun tidak bisa terkoneksi karena harus konversi mata uang terlebih dahulu.
Tak hanya MRT, transportasi publik lainnya seperti bus serta di toko-toko atau supermarket yang sudah memiliki mesin contactless bisa menggunakan fasilitas ini.
Sistem pembayaran contactless ini sama sekali tidak perlu menginput PIN. Oleh karenanya, saya menyarankan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakannya, jangan sampai hilang atau berpindah tangan. Jikapun hal tersebut terjadi disarankan langsung melakukan pemblokiran transkasi international contactless melalui mobile banking di masing-masing bank. Â
Perjalanan saya selanjutnya adalah Bangkok, salah satu kota metropolitan yang sibuk dan padat namun tidak sedikit tempat-tempat eksotis tersembunyi yang wajib explore.
Travelling tidak seru jika tidak mencoba publik transportasinya. Saya menggunakan BTS Skytrain sebagai moda transportasi ke beberapa destinasi di Bangkok. Lagi-lagi saya terkejut dengan sistem pembayaran disini disulap menjadi sangat cepat dan mudah, yakni bisa menggunakan QR Code Bank Indonesia. Selain transportasi, pembayaran menggunakan QR Code di negeri gajah putih ini sudah terintegrasi juga di restaurant, toko-toko, merchant di bandara, tempat wisata, supermarket, serta pelaku UMKM di night market maupun di market besar seperti Chatuchak Weekend Market.