Mohon tunggu...
DESI HARYANTI
DESI HARYANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru/ Guru Kelas/ SD Negeri 10 Singkawang

Saya adalah seorang Ibu dengan satu orang anak. saya juga berprofesi sebagai guru di salah satu SD di Singkawang. Saya sangat ingin menjadi seorang guru yang dapat menginspirasi semua anak didik. Dan saya sangat menekankan pada kejujuran dalam setiap pengisian soal maupun berucap juga attitude adalah yang utama. Harapan saya semoga guru dapat mengajar dengan sepenuh hati dan memberikan kebahagiaan bagi semua siswa yang diajar. InshaAllah disini saya akan membagikan tentang dunia "Pendidikan di Sekolah Dasar"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Siswa dengan Model-Model Pembelajaran Inovatif

20 Agustus 2023   07:30 Diperbarui: 20 Agustus 2023   07:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah-langkah (sintak) model PBL adalah :

  • Fase 1, Orientasi peserta didik kepada masalah
  • Guru menjelaskan apa tujuan pembelajaran, bagaimana proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dapat dipilih. Dalam satu model pembelajaran seharusnya mampu menjawab semua kompetensi dasar yang ingin dicapai
  • Fase 2, Mengorganisasikan peserta didik
  • Pendidik membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik dan tugas). Pendefinisian masalah harus memenuhi kriteria autentik, jelas, mudah dipahami, luas sesuai tujuan pembelajaran, dan bermanfaat.
  • Fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
  • Pendidik membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah. Pendidik berperan sebagai fasilitator yang mendorong tiap peserta didik menemukan solusi dari cara-cara yang teknologis, berpikir kritis, dan mendayagunakan kreativitas.
  • Fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Pendidik membantu peserta didik dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai seperti, laporan dan demonstrasi.
  • Fase 5,Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • Pendidik membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang digunakan.

Idealnya, model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan untuk mencapai semua kompetensi dasar yang ingin dicapai, dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tentu kompetensi dasar yang dicapai tidak hanya satu sehingga penerapan Problem Based Learning memungkinkan terjadi lebih dari satu pertemuan.

 

  • Model Project Based Learning (PjBL)

Menurut Prof. Dr. Hj. Sri Redjeki, M.Pd (2015) PjBL adalah model pembelajaran yang terpusat pada siswa untuk membangun dan mengaplikasikan konsep dari proyek yang dihasilkan dengan mengeksplorasi dan memecahkan masalah di dunia nyata secara mandiri.

Tahapan PjBL dikembangkan oleh dua ahli, The George Lucas Education Foundation dan Dopplet. Sintaks PjBL (Kemdikbud, 2014, hlm. 34) yaitu :

  • Fase 1 Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)
  • Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
  • Fase 2 Menyusun perencanaan proyek (design project)
  • Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa "memiliki" atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
  • Fase 3 Menyusun jadwal (create schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

  • membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek, 
  • menentukan waktu akhir penyelesaian proyek,
  • membawa siswa agar merencanakan cara yang baru,
  • membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
  • meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.
  • Fase 4 Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
  • Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.
  • Fase 5 Penilaian hasil (assess the outcome)
  • Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
  • Fase 6 Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)
  • Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

  • Model Discovery learning (DL)
  • Discovery learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan tanpa penyajian pelajaran dan hasil akhirnya tapi siswa diharap bisa mengatur sendiri. Discovery ialah penemuan konsep dengan serangkaian data/informasi yang didapatkan lewat pengamatan maupun percobaan.

Ada pun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning

Pemberian rangsangan (stimulation)

Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran discovery learning adalah stimulus. Pada tahapan ini guru akan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing rasa penasaran dan ketertarikan siswa. Selain itu, guru memberikan anjuran untuk membaca buku dan kegiatan belajar lain yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)

Tahapan kedua adalah identifikasi masalah di mana guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi bahan pembelajaran. Selanjutnya siswa membuat hipotesis atau pertanyaan masalah yang sifatnya sementara pada awal pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun