Mohon tunggu...
Desifa Kurnia S
Desifa Kurnia S Mohon Tunggu... Freelancer - In the name of Allah

Love, Life, and Nature || BE YOUrself

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Atas Pengendalian Internal

22 November 2015   16:03 Diperbarui: 22 November 2015   16:19 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hakikat Pengendalian Internal

Pengendalian internal pada hakikatnya adalah untuk melindungi asset perusahaan. Pemisahan tugas adalah salah satu pengendalian internal yang harus diterapkan di suatu perusahaan, terlebih lagi perusahaan tersebut adalah perusahaan besar. Dengan adanya pemisahan tugas maka kecil kemungkinan adanya pengelapan asset yang bisa dilakukan oleh pegawai. Contohnya pemisahan tugas/fungsi pada sistem penerimaan kas, dimana yang mencatat dan yang memegang uang harus berbeda.

Konsep Pengendalian Internal

Dalam pengendalian internal manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas, bukan auditor. Ada dua konsep utama yang melandasi perancangan dan implementasi penegndalian internal :

  1. Kepastian yang yang layak

Perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolute, bahwa aporan keuangan telah disajikan secara waja.

  1. Keterbatasan inheren

Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100 %, tanpa menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam perencangan dan implementasinya.

 

Tujuan Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya manajemen memiliki tuga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif, yaitu :

  1. Reliabilitas pelaporan keuangan

Manajemen memikul baik tanggung jawab hukum maupun professional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas laporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.

  1. Efisiensi dan efektifitas operasi

Tujuan penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

  1. Ketaatan pada hukum dan peraturan

Focus auditor, baik dalam audit atas laporan keuangan maupun audit atas pengendalian internal tertuju pada pengendalian atas reliabilitas pelaporan keuangan ditambah pengendalian atas operasi dan ketaatan pada hukum serta peraturan yang dapat secara material mempengaruhi pelaporan keuangan.

Prosedur Memperoleh Pemahaman SPI

Prosedur untuk memperoleh pemahaman SPI yaitu dengan melakukan pengumpulan bukti tentang rancangan pengendalian internal dan apakah pengendalian itu sudah diimpelmentasikan, lalu menggunakan informasi itu sebagai dasar audit terpadu. Biasanya auditor menggunakan 4 dari 8 bukti audit untuk memahami perancangan dan implementasi pengendalian, yaitu :

  • Dokumentasi, biasanya auditor menggunakan tiga jenis dokumen untuk memperoleh dan mendokumentasikan pemahamannya atas perancangan pengendalian internal, yaitu : naratif, bagan arus, dan kuesioner pengendalian internal.
  • Tanya jawab dengan personil entitas
  • Memahami / mengamati karyawan yang melakukan proses pengendalian
  • Melakukan kembali dan menelusuri satu atau beberapa transaksi melalui sistem akuntansi dari awal sampai akhir.

Pelaksanaan Pengujian Pengendalian

Prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian dalam mendukung penilaian resiko pengendalian lebih rendah disebut pengujian pengendalian. Auditor mungkin akan menggunakan empat jenis prosedur untuk mendukung keefektifan pelaksanaan pengendalian internal. PCAOB  standar 2 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi dokumentasi manajemen mengenai pengujiannya atas pengendalian internal dan juga melaksanakan pengujian pengendaliannya sendiri dalam audit yang terpadu. Keempat jenis prosedur itu adalah sbb :

  1. Mengajukan pertanyaan kepada personil klien yang tepat
  2. Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
  3. Mengamati aktifitas yang terkait dengan pengendalian
  4. Melaksanakan kembali prosedur klien.

Seberapa luas pengujian pengendalian diterapkan tergantung pada penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian.

Sumber :

Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley., Auditing dan Jasa Assurance : pendekatan integrasi jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2008

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun