Jatuh cinta lagi
Â
Jatuh cinta katanya indahÂ
Hadir tanpa tanda dan tiba-tibaÂ
Namun, jatuh cinta bisa membawa luka
Tak kenal waktu, dan menyiksa
Â
Duduk di kursi panjang, di bawah sinar bulan,
Ditemani bisikan angin yang lembut bertiup pelan.
Berlalu lalang pasangan dalam dekap kasih sayang,
Membuatku terdiam, dalam hening yang tenang.
Â
Jatuh cinta... akankah terasa lagi?
Di tengah hampa yang memenuhi hati.
Tenggelam dalam pikiran, terjebak di labirin,
Lalu tak sengaja, hadirmu terlihat kembali.
Â
Mataku terpaku pada hadirnya dirimu,
Senyum manismu yang menyapa hati.Â
Lembut sikapmu mengalir tenang,
Membuatku tersadar, dalam rasa yang kembali datang.
Â
Tuhan, aku jatuh cinta lagi...
Saat itu, aku tenggelam dalam tatapanmu.
Segalanya seakan berpusat padamu,
Dan kini kusadari, hanya dirimu yang ku mau.Â
Â
Kau tak perlu tahu dalamnya cintaku,
Rasa yang ingin kuberikan seluruhnya padamu.
Izinkan aku mendengar setiap lirih hatimu,
Asal kau tetap di sisiku, tak pernah berlalu.
Â
Kita telah melihat banyak lukisan indah,
Membaca berlembar buku bersama.
Mendengar musik yang mengisi ruang hampa,
Namun, kau selalu menjadi inspirasiku yang nyata.
Â
Tulisan ini tak cukup untuk menggambarkanmu,
Akan ada banyak kertas dan tinta terbuang sia-sia.
Seolah lautan akan surut tanpa bekas,
Hanya untuk menuliskan kisah tentangmu.
Â
Terima kasih untuk cinta yang datang kali ini.
Desichahyatii
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H