Mohon tunggu...
Desi Permata Sari Batee
Desi Permata Sari Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNDIRA 121211067 DOSEN Prof.Dr,Apollo, M.Si.Ak

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemikiran Ranggawarsita, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

21 Juli 2024   01:22 Diperbarui: 21 Juli 2024   01:22 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nilai-nilai yang dipegang Kalabendhu mengingatkan bahwa tindakan yang tidak bermoral tidak hanya merugikan manusia, tetapi juga mengganggu keseimbangan alam secara keseluruhan.

Dengan demikian, meskipun Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu adalah tokoh-tokoh dalam mitologi Jawa yang lebih bersifat spiritual, pemahaman terhadap nilai-nilai yang mereka simbolkan dapat memberikan perspektif yang berharga terkait dengan permasalahan korupsi di Indonesia. Mereka mengajarkan tentang pentingnya moralitas, kejujuran, keseimbangan, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, yang menjadi landasan penting dalam upaya mengatasi dan mencegah korupsi.

Pesan moral yang dapat diambil dari era Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu versi ranggawarsita dalam  kasus korupsi di Indonesia adalah:

  1. Keadilan dan Hukuman Ilahi: Kalasuba mengingatkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik itu baik maupun buruk. Pesan moralnya adalah pentingnya menjalani kehidupan dengan integritas dan kejujuran. Contohnya, dalam kasus korupsi, para pejabat yang terlibat dalam korupsi sering kali dihadapkan pada hukuman hukum, kehilangan reputasi, atau penjara. Contoh konkretnya adalah kasus korupsi dalam penggunaan anggaran publik yang mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara.

  2. Keseimbangan dan Tata Krama: Katatidha mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam tata krama alam semesta. Pesan moralnya adalah menjaga integritas, harmoni, dan keadilan dalam setiap tindakan. Dalam konteks kasus korupsi, nilai-nilai ini menyoroti bahwa tindakan korupsi merusak keseimbangan sosial dan ekonomi, serta dapat mengganggu harmoni dalam masyarakat. Contohnya adalah korupsi di sektor pelayanan publik yang dapat menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

  3. Kesadaran Spiritual dan Menghormati Kekuatan Gaib: Kalabendhu mengajarkan pentingnya menghormati dan memahami kekuatan-kekuatan gaib atau spiritual. Pesan moralnya adalah menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan nilai-nilai moral dan spiritual. Dalam kasus korupsi, pesan ini mengingatkan bahwa tindakan yang tidak bermoral tidak hanya mempengaruhi manusia, tetapi juga dampaknya dapat mencapai dimensi spiritual yang lebih luas. Contoh konkretnya adalah penggelapan dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik namun disalahgunakan untuk keuntungan pribadi.

Desi Bate'e
Desi Bate'e
 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun