Mohon tunggu...
Desi Permata Sari Batee
Desi Permata Sari Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNDIRA 121211067 DOSEN Prof.Dr,Apollo, M.Si.Ak

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Jaringan Inferensi Investigasi Kategori Alat Asosiatif dan Alat Temporal

17 Juli 2024   12:04 Diperbarui: 17 Juli 2024   12:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kasus yang menjeratnya ini, Irjen Teddy Minahasa sempat mengajukan pledoi atau pengajuan pembelaan atas dakwaan dan tuntutannya. Sayangnya, hakim menolak pledoi Teddy Minahasa. Menurut Hakim, hal yang meringankan Teddy hanya karena ia belum pernah dihukum serta pertimbangan pengadilan dan prestasinya.

Akan tetapi, terdapat hal yang lebih memberatkan Teddy Minahasa, yakni ia disebut tak langsung mengakui perbuatannya dan memberikan keterangan yang berbelit-belit. Hal yang memberatkan lainnya, Teddy yang merupakan seorang polisi malah ikut terlibat kasus narkoba, hingga mencoreng nama baik institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Setelah kasus narkoba yang menjerat Teddy mulai mencuat ke permukaan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung membatalkan penunjukan Irjen Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim).Pembatalan itu terjadi pada saat Teddy Minahasa mulai diperiksa penyidik, kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan narkoba jenis sabu-sabu bersama AKBP Dody Prawiranegara. Hasilnya, Teddy Minahasa yang saat itu tengah menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat itu tak mendapat jabatan baru sebagai Kapolda Jatim.

Penerapan Analisis Jaringan Inferensi Investigasi  Kategori Alat Asosiatif Dan Alat Temporal

Penerapan Jaringan Inferensi Investigasi (JII) dalam investigasi kejahatan, khususnya dalam kasus penggelapan barang bukti narkoba, menawarkan pendekatan yang sangat efektif dalam mengungkap praktik kriminal yang rumit dan tersembunyi. JII memanfaatkan teknik analisis yang menyatukan alat asosiatif dan alat temporal untuk mengidentifikasi pola-pola yang mungkin sulit terdeteksi secara manual atau dengan metode analisis konvensional.

Dalam konteks penggelapan barang bukti narkoba, JII dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai data terkait, seperti catatan penyitaan, inventarisasi barang bukti, dan aktivitas terkait penanganan barang bukti, dari berbagai sumber dan sistem yang berbeda. Alat asosiatif digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan atau pola yang mencurigakan antara entitas atau kejadian, seperti hubungan antara petugas penegak hukum atau orang yang memiliki akses terhadap barang bukti dengan transaksi atau perilaku yang tidak wajar.

Selain itu, alat temporal dalam JII sangat penting untuk menyusun kronologi peristiwa yang terkait dengan penggelapan barang bukti narkoba. Dengan analisis temporal yang tepat, sistem JII dapat mengungkap pola-pola waktu yang mencurigakan, misalnya perilaku tidak biasa sebelum atau setelah suatu barang bukti disita atau dilaporkan hilang. Hal ini membantu dalam memahami urutan kejadian dan mencari tahu siapa yang terlibat dalam penggelapan barang bukti tersebut.

Studi kasus penggunaan JII dalam investigasi penggelapan barang bukti narkoba dapat mencakup skenario di mana data transaksi atau komunikasi yang dicatat dari berbagai sumber, seperti log telepon, rekaman keuangan, atau catatan inventarisasi barang bukti, diintegrasikan dan dianalisis secara komprehensif. Hasilnya, JII dapat mengidentifikasi pola transaksi keuangan yang mencurigakan atau komunikasi yang tidak lazim antara pihak yang terlibat dalam penanganan barang bukti. Dengan demikian, investigan dapat menyusun bukti yang kuat untuk menunjukkan motif dan keterlibatan dalam penggelapan barang bukti narkoba, yang penting dalam proses pengadilan dan pemberantasan kejahatan.

Secara keseluruhan, penerapan Jaringan Inferensi Investigasi (JII) dalam kasus penggelapan barang bukti narkoba memberikan keunggulan dalam mengungkap pola dan hubungan yang kompleks antara entitas dan peristiwa terkait, serta membantu meningkatkan keberhasilan dalam menegakkan hukum dan memastikan keadilan. Dengan integrasi teknologi yang tepat dan analisis yang mendalam, JII tidak hanya membantu dalam mengungkap kejahatan, tetapi juga meningkatkan integritas sistem hukum secara keseluruhan.

Terakhir,Kasus ini mencerminkan betapa pentingnya integritas dan transparansi dalam penanganan barang bukti, yang menjadi fondasi kepercayaan publik terhadap sistem peradilan. asus ini menyoroti urgensi untuk meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas dalam manajemen barang bukti di lembaga penegak hukum. 

Penggelapan barang bukti narkoba oleh seorang petugas atau anggota penegak hukum menggambarkan kegagalan sistem dalam memastikan barang bukti yang seharusnya menjadi bukti dalam pengadilan tetap terjaga dan tidak dimanipulasi. Ini menunjukkan perlunya peraturan yang ketat dan penegakan disiplin internal yang tegas di antara aparat penegak hukum untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pelemahan kasus hukum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun