Mohon tunggu...
Desi Permata Sari Batee
Desi Permata Sari Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNDIRA 121211067 DOSEN Prof.Dr,Apollo, M.Si.Ak

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

The Cognitive Interview Fishe, Geiselman 1992

1 Juli 2024   11:42 Diperbarui: 1 Juli 2024   12:15 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara Kognitif Fisher-Gieselman adalah sebuah teknik interogasi atau wawancara yang dikembangkan oleh Ronald Fisher dan Edward Geiselman pada tahun 1992. Teknik ini dirancang untuk membantu penyidik atau penegak hukum memperoleh informasi yang lebih akurat dan mendalam dari saksi mata atau orang yang terlibat dalam suatu kejadian. Tujuan utama dari wawancara ini adalah untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan ingatan yang jelas dan detail dari seseorang mengenai kejadian yang mereka saksikan atau alami.

Berikut adalah beberapa prinsip dan strategi utama dari Wawancara Kognitif Fisher-Gieselman:

1. Pengulangan: Penyidik akan mengulang kembali pertanyaan penting untuk membantu saksi mengingat detail-detail yang mungkin terlupakan atau tidak disadari pada pertanyaan pertama kali.

2. Elaborasi: Penyidik akan meminta saksi untuk memberikan informasi tambahan atau detail yang lebih spesifik mengenai kejadian tersebut.

3. Rekonstruksi Urutan: Saksi akan diminta untuk mengingat kembali urutan peristiwa dengan urutan yang akurat dan detail.

4. Menggunakan Kembali Konteks: Saksi didorong untuk mengingat kembali lingkungan fisik, suasana, dan hal-hal lain yang dapat membantu memperjelas ingatan mereka.

5. Menggunakan Banyak Perspektif: Penyidik akan menggunakan berbagai sudut pandang atau cara pandang untuk membantu saksi dalam mengingat detail-detail yang relevan.

6. Penggunaan Bantuan Visual: Kadang-kadang, penyidik akan menggunakan gambar atau diagram untuk membantu saksi dalam mengingat atau menjelaskan lokasi atau detail lainnya yang penting.

7. Meminimalkan Gangguan: Wawancara kognitif dilakukan dalam lingkungan yang tenang dan minim gangguan agar saksi dapat fokus sepenuhnya pada ingatan mereka.

Metode ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan atau distorsi ingatan yang dapat terjadi selama proses interogasi biasa. Dengan cara ini, Wawancara Kognitif Fisher-Gieselman diharapkan dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan berguna bagi penyidik atau penegak hukum dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan saksi mata atau informan kunci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun