Mohon tunggu...
Desi Anggrahini
Desi Anggrahini Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learner

Hallo, perkenalkan aku Desi Anggrahini, seorang fresh graduate dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB University. Saat ini aku bekerja sebagai Research Assistant di CRC990/EFForTS dengan fokus penelitian identifikasi laba-laba. Masih belajar dan akan terus belajar, semoga kita semua bisa menjadi pembelajar yang handal yaa^^

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perjalanan Menuju Bumi Allah Lainnya

17 Desember 2021   22:56 Diperbarui: 17 Desember 2021   23:11 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

        Kamis 11 November 2021, kami pergi ke Bosphorus, Rumelihisar, dan Galata Tower. Menurut Wikipedia, Bosphorus adalah selat alami yang sempit dan jalur air yang signifikan secara internasional yang terletak di barat laut Turki. Bosphorus merupakan bagian dari batas benua antara Eropa dan Asia, dan membagi Turki dengan memisahkan Anatolia dari Thrace. Bosphorus menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Marmara. Sedangkan, menurut Wikipedia, Rumelihisari adalah sebuah benteng abad pertengahan yang terletak di Istanbul, Turki, di atas serangkaian perbukitan, di tepi Selat Bosphorus. Rumelihisari dibangun atas perintah Sultan Ottoman Mehmed II, kompleks ini ditugaskan untuk persiapan pengepungan Ottoman yang direncanakan di kota Konstantinopel yang saat itu berada di Bizantium. Galata Tower adalah menara batu abad pertengahan di kawasan Galata/Karaky di Istanbul, Turki, Bangunan ini menawarkan pemandangan panorama semenanjung bersejarah Istanbul dan sekitarnya.

        Jumat, 12 November 2021 kami diberi agenda bebas untuk membeli buah tangan khas Turki. Aku membeli beberapa buah tangan seperti cokelat, sajadah, pulpen, buku, totebag, gantungan kunci, namun tidak dalam jumlah yang banyak. Saranku, untuk teman-teman yang ingin ke sana, diusahakan menabung terlebih dahulu, sehingga bisa membeli oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman lainnya.

        Sabtu, 13 November 2021 kami melakukan presentasi di Tugva. Dilansir dari salto-youth.net, Trkiye Genlik Vakf adalah yayasan pemuda generasi baru, yang bertujuan untuk meningkatkan generasi yang akan selalu berada di sisi keadilan, membela segala sesuatu yang baik dan indah di dunia. Untuk berkontribusi pada generasi muda negara ini dengan mendukung pembangunan sosial, fisik, mental, psikologis, dan spiritual mereka, dan mengajari mereka bagaimana menjadi produktif, progresif, inovatif, dan berharga bagi negara ini. Yayasan ini memiliki nilai-nilai berupa keadilan, moralitas, persatuan, dan kebaikan.

        Minggu, 14 November 2021 kami melakukan kunjungan ke Bursa. Menurut Wikipedia, Bursa adalah sebuah kota di barat laut Turki dan pusat administrasi Provinsi Bursa. Kota terpadat keempat di Turki dan terpadat kedua di Wilayah Marmara, Bursa adalah salah satu pusat industri negara Turki. Sebagian besar produksi otomotif Turki berlangsung di Bursa. Ketika masih di Indonesia, kami sangat berharap Ketika mengunjungi Bursa, di sana sudah turun salju. Ternyata, ketika kami berkunjung ke sana, salju yang turun masih sangat tipis, namun suhu sudah mencapai sekitar 2OC.

        Senin, 15 November 2021 kami berkunjung ke Masjid Sultan Muhammad Al-Fatih, Topkapi Palace, dan melaksanakan Farewell Party. Menurut Wikipedia, Masjid Fatih adalah sebuah masjid Ottoman di distrik Fatih, Istanbul, Turki. Masjid asli di situs ini dibangun antara 1463 dan 1470. Topkap Palace, menurut Wikipedia, adalah sebuah museum besar di sebelah timur distrik Fatih, Istanbul, Turki. Pada abad ke-15 dan ke-16 itu berfungsi sebagai tempat tinggal utama dan markas administrasi sultan Ottoman.

        Selasa, 16 November 2021 merupakan hari kepulangan kami ke Indonesia. Kami menaiki pesawat yang sama, yaitu Etihad Airways dengan keberangkatan jam 14.10. perjalanan yang cukup melelahkan karena kondisi badan yang tidak begitu fit. Rasa tidak nyaman juga hadir karena harus duduk bersebelahan dengan laki-laki. Kami pun transit kembali di bandara Abu Dhabi dan melanjutkan perjalanan ke Indonesia setelah menunggu sekitar 5 jam.

        Dari perjalanan tersebut, semakin membuat hatiku bergetar. Sungguh kuasa Allah begitu luar biasa. Bumi dengan segala isinya diciptakan dengan sesempurna mungkin dan tanpa celah. Dari bagian bumi lainnya, aku belajar makna kebersamaan, makna toleransi, makna saling membantu, serta mengubur rasa egois. Rasa takjub ketika dapat menyaksikan secara langsung Hagia Sophia, bangunan yang menjadi saksi bisa transformasi Islam selama bertahun-tahun di negara 2 benua tersebut. Semakin menjelajah, semoga semakin mendekatkan diri ini kepada Sang Maha Pencipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun