Dalam belajar filsafat, kita akan menemui banyak cabang filsafat yang akan membawa kita pada fakta dan betapa kaya serta beragamnya kajian filsafat itu. Termasuk filsafat Epistemologi.
Seperti yang diketahui, bahwasanya tujuan dari berfilsafat itu ialah menemukan pengetahuan yang sebenarnya.
Berbicara tentang filsafat Epistemologi, mungkin kawan-kawan sudah tahu bahwa Epistemologi ini merupakan sub (bagian) dalam Filsafat.
Dan pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit pengetahuan seputar Filsafat Epistemologi.
Sebelum berbicara lebih jauh, mungkin kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian dasar dari Epistemologi.
Epistemologi berasal dari dua kata. Yaitu episteme (pengetahun) dan logos (ilmu yang sistematis atau teori). Jadi, Epistemologi ini merupakan suatu teori atau pengetahuan tentang dasar-dasar dari segala pengetahuan, yang meliputi batas pengetahuan dan juga mengenai kebenaran dari pengetahuan itu.
Sehingga dapat kita pahami, bahwa Epistemologi ini merupakan suatu cabang filsafat yang mempelajari dan juga mencoba menentukan dasar dan batasan dari pengetahuan itu. Terutama mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Epistemologi ini mencakup tentang pertanyaan yang harus dijawab. Apakah pengetahuan itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana cara membangun pengetahuan yang tepat dan benar, apa definisi dari kebenaran tersebut, apakah mungkin kita dapat mencapai pengetahuan yang benar, apa saja yang dapat kita ketahui, dan sampai manakah batasan dari pengetahuan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu dapat diringkas menjadi dua masalah pokok saja. Yaitu 1) mengenai masalah sumber pengetahuan, dan 2) masalah kebenaran dari suatu pengetahuan itu.
Objek dari Epistemologi ini adalah segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan. Dari proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan inilah yang menjadi sasaran dari Epistemologi, dan sekaligus berfungsi untuk mengantarkan kita kepada tercapainya tujuan dari pengetahuan itu.
Tujuan dari Epistemologi ini bukan hal yang paling utama untuk menjawab pertanyaan "apakah saya sudah tahu", tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan "saya dapat tahu". Hal ini menunjukkan bahwa tujuan Epistemologi bukanlah untuk memperoleh pengetahuan (meskipun ini tidak dapat dihindari). Tetapi yang menjadi perhatian utama tentang tujuan dari Epistemologi ini adalah hal yang jauh lebih penting dari itu, yaitu ingin memiliki potensi memperoleh pengetahuan tersebut.
Akal atau rasio merupakan instrumen atau alat utama untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Sehingga akal atau rasio ini merupakan landasan dari Epistemologi. Sejauh mana teori dapat diterima secara akal, maka sejauh itu pulalah kebenaran filsafat dapat diterima.
Cabang Epistemologi tentu mencakup semua pengetahuan, pengandaian, dasar-dasar serta semua usaha terhadap pertanyaan mengenai pengetahuan yang kita miliki. Seperti yang sudah saya jabarkan diatas, bahwa masalah utama dari Epistemologi adalah bagaimana cara memperoleh pengetahuan.Â