Tahun ajaran baru 2021/2022 telah tiba. Guru, Orangtua, dan Siswa menyambut dengan antusiasme berbeda di banding tahun sebelumnya. Ada harapan dan semangat baru kiranya tahun ajaran ini akan berlangsung lebih cerah.Â
Seperti kita ketahui, turunnya kasus Covid-19 khususnya di Indonesia menjadi sebuah anugerah yang patut disyukuri. Kita semua berharap dapat melanjutkan hidup normal kembali seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Pandemi Covid-19 tentu saja membawa banyak perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah pendidikan. Masa pandemi Covid-19 merupakan sebuah kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik.
Melihat berbagai tantangan yang terjadi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencoba untuk melakukan upaya pemulihan pembelajaran.Â
Salah satu upaya yang dilakukan Kemendikbudristek guna mengatasi permasalahan yang adalah dengan mencanangkan Kurikulum Merdeka.Â
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.Â
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, peranan guru dalam mengajar tentu menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan belajar yang tidak dapat di kesampingkan.Â
Mengajar dengan baik bukan hanya perkara bagaimana teknik yang dipakai namun lebih kepada integritas dari guru itu sendiri sebagai pelaku utama.Â
Seorang guru dituntut mampu menciptakan hubungan antara dirinya, mata pelajaran yang diampu, serta para siswanya sehingga mereka dapat menciptakan dunia mereka sendiri.Â
Peranan guru bukan hanya memberikan informasi kepada siswa melainkan mengajak siswa untuk menemukan sebuah informasi yang baru. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjadi guru yang menyenangkan berikut di antaranya.
1.Membuat Inovasi
Secara umum inovasi lahir dari adanya suatu kebutuhan, Inovasi juga bisa lahir dengan perencanaan, namun tak jarang  inovasi juga bisa lahir dari sebuah keterpaksaan.Â
Misalnya musibah pandemi covid-19 merupakan contoh yang sangat baik tentang hal ini, dalam kondisi darurat kreativitas dapat tumbuh karena tuntutan keadaan.Â
Kurikulum merdeka belajar dalam hal ini dapat diimpementasikan oleh para guru untuk mengembangkan strategi dan inovasi pembelajaran. Inovasi yang dibuat guru dalam pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan tidak membosankan.
2.Membangkitkan Rasa Ingin Tahu Siswa
Rasa ingin tahu pada setiap orang amatlah penting. Para pemikir besar, orang-orang jenius, adalah pribadi dengan karakter penuh rasa ingin tahu. Sebut saja Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, mereka adalah orang-orang besar yang hidup dengan rasa ingin tahu.Â
Jadi jika para guru ingin menjadikan siswa-siswanya sebagai pemikir-pemikir besar dan jenius, maka ia harus mengembangkan rasa ingin tahu mereka.Â
Dalam memberikan materi pembelajaran guru dapat menyoroti hal-hal yang tampak unik, menarik, Â dan tidak biasa. Mulailah dengan membuat siswa penasaran. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing pendapat mereka.
3.Tunjukkan Kepedulian pada Siswa
Sikap peduli terhadap siswa, antara lain memberikan perhatian, mendengarkan curahan hatinya (penulis biasanya sering menggali latar belakang siswa dengan cara membaca tulisan yang mereka buat dalam tugas menulis cerita narasi), memberikan pertolongan, saling berbagi, menghibur saat bersedih, dan menjenguk ketika sakit.Â
Guru dapat mulai menjalankan perannya sebagai sahabat siswa, mencoba memahami kepribadian siswanya yang berbeda-beda, mau mendengarkan dan memberi solusi atas masalah yang dihadapi siswa.Â
Memang bukanlah hal yang mudah untuk memahami setiap kepribadian dan masalah yang dihadapi siswa, akan tetapi cara seperti itu dapat membuat hubungan guru dan siswa lebih terikat sehingga tercipta rasa saling pengertian yang pada akhirnya akan membuat suasana belajar jadi menyenangkan.
4.Melibatkan Siswa dalam Proyek
Melibatkan siswa dalam proyek dapat meningkatkan perkembangan berpikir siswa dengan berpusat pada aktivitas belajar siswa sehingga memungkinkan mereka untuk beraktivitas sesuai dengan keterampilan, kenyamanan, dan minat belajarnya.Â
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan sendiri proyek yang akan dikerjakannya, mendorong siswa berdiskusi dan memecahkan masalah, dan memastikan siswa tetap bersemangat selama mereka melaksanakan proyek.
5.Hindari Metode Belajar Monoton
Menghabiskan jam pelajaran yang sama dengan cara yang sama sepanjang hari adalah hal yang perlu dihindari. Guru harus mencoba hal yang baru dan berani mengambil risiko dalam menciptakan metode belajar yang baru.
6.Meninjau Materi Pembelajaran secara Berkala
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru perlu meninjau ulang materi yang telah disampaikan secara berkala. Luangkan waktu untuk meninjau materi yang telah diajarkan dalam seminggu terakhir.Â
Hal ini perlu dilakukan agar siswa mudah mengingat materi yang telah disampaikan sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang baru diterma. Dengan demikian diharapkan tumbuh suatu pemahaman yang mendalam.
7.Membangun Komunikasi dengan Siswa
Komunikasi merupakan bagian yang tak kalah penting dan tidak bisa dilepaskan dalam aktivitas pembelajaran di sekolah. Skill dalam berkomunikasi merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh guru.Â
Untuk bisa berkomunikasi dengan siswa  membutuhkan skill yang baik. Komunikasi yang baik oleh guru diperlukan karena setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga untuk menyikapinya diperlukan trik khusus.Â
Komunikasi antara guru dan siswa juga penting agar ilmu yang disampaikan dapat diserap juga diimplementasikan dengan baik. Guru juga dapat memberikan keteladanan pada siswa, sebagai wujud dari pembentukan budi pekerti atau akhlak yang baik.
8.Bertukar Peran dengan Siswa
Sekali waktu cobalah untuk duduk bersama siswa dan posisikan diri Anda sebagai murid. Berikan kesempatan kepada siswa untuk memposisikan dirinya sebagai guru, tentu hal ini dapat menjadi suatu pengalaman menarik bagi mereka. Di samping itu, kegiatan bertukar peran juga dapat membangun interaksi sosial dan kedekatan emosional antara guru dengan siswa.
9.Pahami Tugas Siswa
Terkadang sebagai guru, kita merasa siswa wajib mengumpulkan tugas yang guru berikan apapun alasannya. Banyak guru kurang menyadari bahwa bukan hanya mata pelajaran kita satu-satunya yang harus dikuasai siswa.
Guru seringkali melupakan berbagai hambatan yang mungkin dialami siswa. Cobalah lebih memahami siswa dan tidak selalu menaruh stereotif atau prasangka buruk pada mereka. Berikan siswa kepercayaan, waktu yang cukup, dan kesempatan dalam memahami pelajaran yang mereka terima.
10.Menjadi Guru yang Ramah dan Humoris
Di era Merdeka Belajar, guru harus bisa menjadi sosok yang dikagumi siswanya. Guru yang biasanya dikagumi siswa adalah guru yang ramah dan humoris. Hindari wajah masam, tatapan tajam, atau ujaran bernada tekanan atau kecaman terhadap siswa.Â
Perlakukan siswa dengan penuh cinta kasih dan persahabatan. Jangan ragu untuk merespon lelucon siswa dengan tawa dan berikan komentar dengan bahasa yang santun. Â Suasana belajar yang dilakukan dengan hati gembira akan membawa kesan mendalam bagi siswa dan juga gurunya.
Demikian beberapa tips menjadi guru yang menyenangkan di Era Merdeka Belajar ini. Semoga kita bisa menjadi guru yang selalu dirindukan dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh para siswa. Selamat menyambut tahun ajaran baru dengan kurikulum yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H