Mohon tunggu...
Desi
Desi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SIBER SYEKH NURJATI CIREBON

Hobi saya mencari hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tradisi Muludan yang Dilestarikan di Cirebon

8 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Masyarakat Cirebon mempunyai tradisi unik dalam memberikan “berkah” atau sedekah tertinggi pada bulan Murud atau Rabiul Awal. Sedekah ini biasanya disalurkan ke masjid atau musala terdekat untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Bersedekah juga merupakan salah satu bentuk peniruan kepribadian Nabi. Masyarakat Cirebon sangat antusias menjalankan tradisi ini dan berlomba-lomba  memberikan sedekah yang terbaik.

Ziarah kubur.

 Menjelang hari raya Islam, warga Cirebon kerap  melakukan  ziarah makam. Ziarah makam biasanya bertujuan ke makam para wali, seperti Astana Gunung Jati. Orang-orang melakukan ziarah untuk menghormati jasa para wali ini dan mencari doa dan berkah. Kunjungan ke Gua Sunyaragi juga menjadi bagian dari tradisi ini.

Seni Pertunjukan.

Selain upacara keagamaan, pertunjukan  budaya juga sering diadakan dalam rangka festival Merdan. Pertunjukan seni  memperingati Maulid Nabi antara lain wayang kulit, tari daerah, dan musik gamelan. Tarian daerah seperti pesta topeng khas Cirebon juga sering ditampilkan pada perayaan ini. Tradisi Merdan di Cirebon merupakan bukti nyata  kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat setempat. Perayaan ini merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat Cirebon untuk merayakan jati diri mereka sebagai masyarakat Muslim dan penjaga warisan budaya lokal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun