Hallo, sahabat muda semua , pasti Anda semua pernah memakai bahasa gaul dengan lawan bicara Anda?
Baik itu komunikasi secara langsung maupun melalui Media Sosial seperti Whatsapp, Twitter dan lainnyaÂ
Yuk mari kita ulas bersama-sama.....
Apa sih Bahasa Gaul itu.....?
Kenapa popouler sekali dikalangan remaja milineal saat ini? Adakah dampaknya bagi mereka bagi Bahasa Indonesia itu sendiri?Â
Menurut KBBI Edisi keempat, bahasa gaul diartikan  "dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu atau didaerah tertentu untuk pergaulan", Bahasa Gaul uumnya digunakan di lingkungan perkotaan.  Seperti yang dijelaskan diatas bahasa gaul sudah mulai berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi informasi. Yang sebelumnya digunakan oehh kalangan tertetnu, nah sekarang sudah digunakan di beberapa kalangan, tidak terkecuali kalangan anak-anak.Â
Bagi mereka yang sudah terbiasa dan lebih menyukai bahasa gaul di kalangan khususnya mereka (anak-anak) hal ini didasarkan pada kesenagan dan kebanggan tersendiri. Mereka mengganggap dengan berbahasa gaul dalam berkomunikasi, mereka dianggap keren, gaul dan mendapat pujian dikalangan teman-teman nya. Sangat disayangkan dimana seharusnya mereka berkomunikasi dengan bahasa Indonesia tetapi untuk terlihat keren dan disanjung teman-teman nya mereka lebih memilih bahasa gaul itu sendiri.
Seperti apa sih contoh Bahasa Gaul itu?
Yuk mari kita bahasa bahasa-bahasa gaul apa saja yang dipakai dikalangan anak-anak bahkan remaja sekarang dalam mereka bersosialisasasi maupun berkomunikasi didalam keseharian mereka?Â
Bahasa Gaul yang sering kita dengar yakni Loe, Gue, Santuy, Pansos, Ngab, Gelay, Bucin, Baper, Gercep dan lainnya. Tidak bisa kita pungkiri pemakaian bahasa gaul ini disebabkan oleh adanya perkembangan zaman yang sangat cepat sekali menyebar dari berbagai sumber media seperti Media Sosial.Â
Dampak ini dipengaruhi oleh tren agar terlihat keren di kalangan mereka seusianya dapat diilihat dari cara berpakaian, gaya hidup, cara menerima pelajaran dan bahkan cara bertutur kata dengan sesama.
Bahasa Gaul itu sendiri mempengaruhi dalam mereka berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sehingga lebih meemilih berkomunikasi dengan bahasa gaul karena pratis dan terlihat kekinian. Seperti misalnya "Emang Gue Pikirin" pernah sekali populer.
Bahasa Gaul Anak Medan
Tidak di pungkiri anak-anak bahkan remaja khususnya didaerah kota Medan mempunyai bahasa Gaul sendiri seperti:
- Awak mengartikan Aku
- Kedan mengartikan Teman Akrab
- Cemana mengartikan GimanaÂ
- Cemen mengartikan Tidak Ada Keberanian
- Kelen mengartikan Kalian
- Conggok mengartikan RakusÂ
- Getek mengartikan Genit
- Celit mengartikan PelitÂ
- Angek mengartikan Iri atau Cemburu
- Angkot mengartikan Angkutan Umum
- Eskete mengartikan Tidak Berteman Lagi
- Betumbuk mengartikan Berantem/Berkelahi
- Koyak mengartikan Sobek
- Raun-raun mengartikan Keliling
- Recok mengartikan Ribut
- Tarok mengartikan Letakkan
- Palak mengartikan KesalÂ
- Pere mengartikan Libur
- Mentiko mengartikan BelaguÂ
- Hajab mengartikan Hancur
Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Eksistensi Bahasa IndonesiaÂ
Pengunaan bahasa gaul dalam berkomunikasi baik dunia nyata dan dunia maya dapat mengakibatkan beberapa dampak yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Bahaasa gaul dapat mempersulit pengguna nya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara formal.
2. Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa indonesia di kalangan remaja yang akan mendatang.Â
3. Eksistensi dari bahasa nasional iu sendiri bakal terasing dan bahkan tidak dipakai dalam berkomuniakasi di kalangan mereka.
4. Bahkan resiko tersebut mengakibatakan punahnya Bahasa Indonesia itu sendiri.Â
Dengan adanya bahasa gaul akan menyampingkan bahasa nasional kita yakni bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu baik dikalangan anak-anak, remaja bahkan dewasa sehingga akan memperlambat pertumbuhan bahasa indonesia itu sendiri dari semua kalangan di Indonesia.
Untuk mencapai keiingianan pencapaian penggunaan Bahasa Indonesia itu sendiri kita dapat memulai nya baik di lingkungan sekolah, masyarakat dan lingkungan pergaulan kita sendiri dengan menggunakan bahasa indoensia yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan penggunaan bahasa di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Untuk itu kita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan kita yaitu Bahasa Indonesia yang sudah kita dengar pada Sumpah Pemuda.
Sekian dan Terima KasihÂ
Salam Penulis:
Nama : Desi Sagita Ronauli Sianipar
Npm : 21110018
Universitas HKBP Nommensen MedanÂ
Sumatera Utara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H