Bahasa Gaul itu sendiri mempengaruhi dalam mereka berkomunikasi dengan bahasa Indonesia sehingga lebih meemilih berkomunikasi dengan bahasa gaul karena pratis dan terlihat kekinian. Seperti misalnya "Emang Gue Pikirin" pernah sekali populer.
Bahasa Gaul Anak Medan
Tidak di pungkiri anak-anak bahkan remaja khususnya didaerah kota Medan mempunyai bahasa Gaul sendiri seperti:
- Awak mengartikan Aku
- Kedan mengartikan Teman Akrab
- Cemana mengartikan GimanaÂ
- Cemen mengartikan Tidak Ada Keberanian
- Kelen mengartikan Kalian
- Conggok mengartikan RakusÂ
- Getek mengartikan Genit
- Celit mengartikan PelitÂ
- Angek mengartikan Iri atau Cemburu
- Angkot mengartikan Angkutan Umum
- Eskete mengartikan Tidak Berteman Lagi
- Betumbuk mengartikan Berantem/Berkelahi
- Koyak mengartikan Sobek
- Raun-raun mengartikan Keliling
- Recok mengartikan Ribut
- Tarok mengartikan Letakkan
- Palak mengartikan KesalÂ
- Pere mengartikan Libur
- Mentiko mengartikan BelaguÂ
- Hajab mengartikan Hancur
Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Eksistensi Bahasa IndonesiaÂ
Pengunaan bahasa gaul dalam berkomunikasi baik dunia nyata dan dunia maya dapat mengakibatkan beberapa dampak yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Bahaasa gaul dapat mempersulit pengguna nya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara formal.
2. Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa indonesia di kalangan remaja yang akan mendatang.Â
3. Eksistensi dari bahasa nasional iu sendiri bakal terasing dan bahkan tidak dipakai dalam berkomuniakasi di kalangan mereka.
4. Bahkan resiko tersebut mengakibatakan punahnya Bahasa Indonesia itu sendiri.Â
Dengan adanya bahasa gaul akan menyampingkan bahasa nasional kita yakni bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu baik dikalangan anak-anak, remaja bahkan dewasa sehingga akan memperlambat pertumbuhan bahasa indonesia itu sendiri dari semua kalangan di Indonesia.
Untuk mencapai keiingianan pencapaian penggunaan Bahasa Indonesia itu sendiri kita dapat memulai nya baik di lingkungan sekolah, masyarakat dan lingkungan pergaulan kita sendiri dengan menggunakan bahasa indoensia yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan penggunaan bahasa di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Untuk itu kita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan kita yaitu Bahasa Indonesia yang sudah kita dengar pada Sumpah Pemuda.