Keuntungan lain dari sistem ini adalah kemampuan untuk melakukan analisis geografis secara real-time menggunakan API Google Maps. Pemetaan insiden kanker seperti kanker kolon dan melanoma kulit dapat dilakukan dengan cepat, dan algoritma Besag York dan Mollie (BYM) digunakan untuk menghasilkan peta yang dihaluskan, membantu mengidentifikasi klaster penyakit dengan lebih akurat.Â
Sebagai contoh, pemetaan kanker perut di wilayah Umbria menunjukkan adanya wilayah berisiko tinggi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk alokasi sumber daya kesehatan secara lebih efektif. Ini merupakan lompatan besar dibandingkan dengan metode konvensional yang seringkali hanya mengandalkan data historis tanpa memanfaatkan analisis geografis yang dinamis.
Lebih jauh lagi, integrasi dengan standar internasional seperti ISO/IEC 27001:2005 memastikan bahwa sistem ini tidak hanya efisien tetapi juga aman. Dengan berbagai tingkatan keamanan, mulai dari enkripsi data hingga kontrol akses yang ketat, sistem ini menjamin kerahasiaan data pasien dan mencegah akses tidak sah.Â
Data yang dihasilkan juga tidak hanya mencakup indikator dasar seperti insiden dan mortalitas, tetapi juga dapat diproses untuk menghasilkan analisis yang lebih kompleks seperti survival rates atau kualitas perawatan kesehatan berbasis data epidemiologis.
Dalam hal kontribusi terhadap kebijakan kesehatan, sistem ini memberikan data yang dapat diakses oleh pembuat kebijakan, dokter, dan masyarakat umum melalui antarmuka web. Sebagai contoh, laporan tahunan mengenai insiden kanker dapat diakses dengan mudah oleh pengguna yang berwenang, memberikan alat yang sangat berguna dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan kesehatan.Â
Pada tahun 2011, sistem ini telah mampu memproses data kanker hingga tahun 2010, jauh lebih cepat dibandingkan sistem sebelumnya yang memiliki keterlambatan hingga tiga tahun. Ini berarti, pemerintah dapat membuat keputusan berbasis data yang lebih cepat, misalnya dalam distribusi program screening kanker yang lebih efisien dan tepat sasaran.
Penerapan sistem manajemen berbasis TI dalam registri kanker, seperti yang diuraikan oleh Bianconi et al. (2012), menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat memberikan dampak yang mendalam dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data kesehatan.Â
Dengan memanfaatkan sistem S.G.RTUP, registri kanker tidak hanya berfungsi sebagai alat pengumpulan data, tetapi juga sebagai sarana evaluasi kualitas layanan kesehatan yang terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Penggunaan teknologi informasi dalam sistem ini telah mempercepat proses registrasi, meningkatkan akurasi data, dan memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan luas. Dengan demikian, registri kanker modern harus didorong untuk terus mengadopsi teknologi terbaru agar dapat memenuhi tuntutan zaman serta memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan dan perbaikan layanan kesehatan.
Secara keseluruhan, integrasi teknologi informasi dalam registri kanker bukan hanya sebuah kemewahan, tetapi kebutuhan mendesak yang harus diakomodasi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.Â
Dengan inovasi dan kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pemangku kepentingan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.